Sabtu, 14 Oktober 2023

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF PENDIDIKAN CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 9 KABUPATEN KARANGANYAR DENGAN MODEL SIX THINKING HATS ( TEKNIK 6 TOPI )

NUNUNG FIKA HERAWATI EFENDI, S.Pd.  SD NEGERI 01 DOPLANG, KECAMATAN KARANGPANDAN, KABUPATEN KARANGANYAR, JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF PENDIDIKAN CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 9 KABUPATEN KARANGANYAR DENGAN MODEL SIX THINKING HATS ( TEKNIK 6 TOPI )

 

PERKENALKAN............. NUNUNG FIKA HERAWATI EFENDI,S.Pd CGP Angkatan 9 Ibu SUDARSI, S.Pd,.M.Pd. Fasilitator Bapak HENDRO MURWOTO,S.Pd Pengajar Praktek



Six Thinking Hats ( Teknik 6 Topi ) Model Six Thinking Hats diperkenalkan oleh Edward de Bono pada tahun 1985. Model ini melatih kita melihat satu topik dari berbagai sudut pandang, yang disimbolkan dengan 6 warna topi. Setiap topi mewakili cara berpikir yang berbeda. Topi Putih Tuliskan informasi sebanyak - banyaknya terkait pengalaman yang terjadi ( fakta ) MODEL REFLEKSI Topi Merah Gambarkan perasaan Anda terkait dengan topik yang sedang dibahas. Topi Kuning Tuliskan hal - hal positif yang terkait dengan topik tersebut. Topi Hitam Tuliskan kendala,hambatan atau resiko dari tindakan /peristiwa yang sedang dibahas. Topi Hijau Jabarkan ide - ide yang muncul setelah mengalami peristiwa tersebut. Topi Biru Tarik kesimpulan dan bandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya

Jadwal Paket Modul 1.4 tertera pada link berikut :

 https://penanunungfika.blogspot.com/2023/10/paket-modul-1-modul-14.html 

Dimodul 1.4 tentang budaya positif,masih sama yaitu menggunakan alur “ MERDEKA “ Mulai dari diri,Eksplorasi konsep,Ruang kolaborasi,Demontrasi kontekstual,Elaborasi pemahaman,Koneksi antar materi,Aksi nyata.

Mulai dari diri ,di sini saya diingatkan kembali tentang pengetahuan awal konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara dihubungkan dengan konsep lingkungan dan budaya positif disekolah.Saya diberi beberapa pertanyaan pematik bagaimana mengamati sistem rancangan disekolah yang dapat menciptakan lingkungan positif serta mendukung murid menjadi pribadi yang bahagia,mandiri,dan bertanggung jawab,sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara.

https://penanunungfika.blogspot.com/2023/10/pendahuluan-modul-14.html

Di eksplorasi konsep menjelaskan beberapa materi tentang budaya positif yaitu 

2.1 disiplin positif dan nilai - nilai kebajikan universal 

 yaitu serangkaian pembahasan tentang makna disiplin positif menurut Ki Hajar Dewantara dan Diane Gossen dimana kedua pakar pendidikan mengartikan disiplin sebagai  bentuk kontrol diri, yaitu belajar untuk kontrol diri agar dapat mencapai suatu tujuan mulia.tujuan mulia mengacu pada nilai - nilai yang dianut seseorang.nilai tersebut sebagai nilai - nilai kebajikan yang universal.

2.2 Teori Motivasi,Hukuman,dan Penghargaan ,Restitusi 

Teori dimana saya harus mempunyai motivasi menjadi orang yang diinginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai - nilai yang dipercaya.serta mengetahui tentang perbedaan hukuman,konsekuensi dan restitusi.hukuman adalah sesuatu yang bersifat menyakitkan baik bersifat fisik maupun psikis,konsekuensi suatu yang sudah terencana atau sudah disepakati dan retritusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka bisa kembali pada kelompok mereka dengan karakter yang lebih kuat( Gossen ; 2004)

PENTINGNYA PENDIDIKAN DALAM KEBERLANGSUNGANNYA HIDUP

 2.3 Keyakinan kelas 

Dalam materi ini saya dapat menganalisis pentingnya memiliki keyakinan sekolah / kelas sebagai fondasi  dan arah tujuan sebuah sekolah/kelas,yang akan menjadi landasan dalam memecahkan konflik di dalam sebuah sekolah /kelas.

 2.4 Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas

 Dalam materi ini saya mengetahui bahwa manusia mempunyai 5 kebutuhan dasar yaitu kebutuhan bertahan hidup,kasih sayang dan rasa diterima(kebutuhan untukditerima) penguasaan(kebutuhan pengakuan atas kemampuan),kebebasan(kebutuhan akan pilihan),kesenangan ( kebutuhan untukmerasa senang),dalam materi ini kita untuk berimjinasi tentang dunia yang berkualitas yang kita inginkan.

 2.5 Restitusi - Lima posisi kontrol

Di dalam materi ini tentang 5 materi kontrol yang harus diterapkan oleh seorang guru menurut Dr.William Glasser,Gossen yaitu penghukum,pembuat merasa bermasalah,teman,pemantau dan manajer,

  2.6. Restitusi - Segitiga Restitusi

Seorang guru dalam menanamkan disiplin positif pada murid sebagai budaya positif disekolah dengan menggunakan segitiga restitusi,yang terdiri dari menstabilkan identitas,validasi tindakan yang salah,dan menayakan keyakinan.

Di kolaborasi konsep saya dan cgp lain menganalisis kasus-kasus yang disediakan di LMS  berdasarkan konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif dalam Komunitas Praktisi, dan mempresentasikan hasil analisis studi kasus berdasarkan konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif.

Di kolaborasi konsep kita dipertemukan secara daring dengan instruktur, dimana kita berdiskusi tentang konsep - konsep inti dalam budaya positif.

Di demontrasi kontekstual saya mempraktikkan segitiga restitusi dengan satu murid dengan 2 kasus mengenai murid yang melanggar peraturan sekolah. 

https://youtu.be/1D2_DeM3bhs

Di koneksi antar materi saya ditugaskan untuk mengaitkan materi disiplin positif dengan modul 1.1, 1.2, dan 1.3.

Di aksi nyata kita ditugaskan untuk membuat membuat webinar

kecil atau group sharing untuk  dapat menyampaikan pembelajaran dari penerapan konsep inti dari modul budaya positif serta pemahaman  mengenai konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif.

2. FEELINGS

Perasaan saya saat mempelajari modul 1.4 adalah senang,karena saya merasa menambah ilmu baru tentang budaya positif , dan banyak hal yang mungkin selama ini saya telah keliru menerapkan budaya positif,terutama tentang dihukum oleh penghargaan, serta kita menganggap murid sebagai teman.Banyak hal - hal baru yang saya ketahui,saya merasa dengan adanya modul ini membuat saya sebagai pendidik lebih memahami tentang budaya positif yang harus diterapkan disekolah.

3. BENEFITS

Dalam modul ini banyak hal - hal positif yang saya peroleh ,dimana dulu saya sebagai pendidik selalu membuat murid merasa bersalah dengan kesalahan yang dibuatnya, dan sebagai penghukum yang membuat murid semakin takut kepada kita.sekarang saya memahami bahwa seorang guru harus bisa menjadi seorang manajer yang mana mengembalikan tanggung jawab pada murid untuk mencari jalan keluar permasalahan dengan menggunakan segitiga restitusi.

4. CAUTIONS

Dalam mempelajari modul ini tentunya ada kendala yang saya hadapi,yaitu materi yang begitu banyak serta dibarengi dengan banyak tugas sekolah, membuat saya harus dapat membagi tugas agar dapat terselesaikan dengan tepat waktu.Dan saya masih belajar untuk dapat menerapkan budaya positif di sekolah.

 5. CREATIVITY

Alhamdulillah setelah mempelajari modul 1.4,saya mempunyai gambaran untuk menjadi seorang guru yang akan menerapakan disiplin di sekolah dan berusaha menjadi seorang guru yang mampu menjadi manajer dalam menangani kasus dengan menggunakan segitiga restitusi.Berusaha menjadi teladan bagi murid.

6. PROCESS

Kesimpulan yang dapat saya ambil adalah seorang guru harus mempunyai disiplin diri, Dimana kita dapat mengontrol diri, dan bagaimana menguasai diri untuk memilih tindakan yang mengacu pada nilai - nilai kebajikan universal, Sehingga  mampu menciptakan anak - anak yang memiliki disiplin diri sehingga mereka bisa berperilaku dengan mengacu pada nilai - nilai kebajikan unversal dan memiliki motivasi instrinsik bukan ekstrinsik. Sedangkan cara menanamkan disiplin positif pada murid dengan menggunakan segitiga restitusi.Dimana restitusi membantu murid manjadi lebih memiliki tujuan ,disiplin positif , dan memulihkan dirinya setelah berbuat salah. Seorang guru adalah manajer bagi murid - muridnya, dimana guru berbuat sesuatu bersama dengan murid,mempersilahkan murid mempertanggungjawabkan perilakunya, mendukung murid agar dapat menemukan solusi atas permasalahannya sendiri

Tidak ada komentar:

Berkunjung ke rumah Bu Fasilitator dan Pak Pendamping Praktik

Hari ini Senin tanggal 15 April 2024 Saya bersama teman-teman berkunjung ke rumah Bu Fasilitator ibu Sudarsi, S.Pd., M.Pd dan pak PP Bapak H...