Sabtu, 14 Oktober 2023

Hukuman dan Penghargaan

Dihukum oleh Penghargaan

“Saat kita berulang kali menjanjikan hadiah kepada anak-anak agar berperilaku bertanggung jawab, atau kepada seorang murid agar mempelajari sesuatu yang baru, atau kepada seorang karyawan agar melakukan pekerjaan yang berkualitas,kita sedang berasumsi mereka tidak dapat melakukannya,  atau mereka tidak akan memilih untuk melakukannya.”
(Alfie Kohn)

Alfie Kohn (Punished by Rewards, 1993, Wawancara ASCD Annual Conference, Maret 1995) mengemukakan baik penghargaan maupun hukuman, adalah cara-cara mengontrol perilaku seseorang yang menghancurkan potensi untuk pembelajaran yang sesungguhnya. Menurut Kohn, secara ideal tindakan belajar itu sendiri adalah penghargaan sesungguhnya.Kohn selanjutnya  juga mengemukakan beberapa pernyataan dari hasil pengamatannya selama ini tentang tindakan memberikan penghargaan yang nilainya sama dengan menghukum seseorang.

Pengaruh Jangka Pendek dan Jangka Panjang

o    Penghargaan efektif jika kita menginginkan seseorang melakukan sesuatu yang kita inginkan, dalam jangka waktu pendek.

o    Jika kita menggunakan penghargaan lagi, dan lagi, maka orang tersebut akan bergantung pada penghargaan yang diberikan, serta kehilangan motivasi dari dalam.

o    Jika kita mendapatkan penghargaan untuk melakukan sesuatu yang baik, maka selain kita senantiasa berharap mendapatkan penghargaan tersebut lagi, kita pun menjadi tidak menyadari tindakan baik yang kita lakukan.

Penghargaan Tidak Efektif

o    Suatu penghargaan adalah suatu benda atau peristiwa yang diinginkan, yang dibuat dengan persyaratan: Hanya jika Anda melakukan hal ini, maka Anda akan mendapatkan penghargaan yang diinginkan.

o    Jika saya mengharapkan suatu penghargaan dan tidak mendapatkannya, maka saya akan kecewa dan berkecil hati, serta kemungkinan lain kali saya tidak akan berusaha sekeras sebelumnya.

o    Jika kita memberikan seseorang suatu penghargaan untuk melakukan sesuatu, maka kita harus terus menerus memberikan penghargaan itu jika kita ingin orang tersebut meneruskan perilaku yang kita inginkan.

o    Orang yang berusaha berhenti merokok, atau orang yang berusaha diet menguruskan badan bila diberikan penghargaan hampir pasti tidak berhasil.

Penghargaan Merusak Hubungan

o    Ketika seorang diberi penghargaan atau dipuji di depan orang banyak, maka yang lain akan merasa iri, dan sebagian dari mereka akan tidak menyukai orang yang diberikan penghargaan tersebut.

o    Jika seorang guru sering memberikan penghargaan kepada murid-muridnya, besar kemungkinan murid-muridnya termotivasi hanya untuk menyenangkan gurunya. Mereka tidak akan bersikap jujur kepada guru tersebut.

o    Penghargaan menciptakan persaingan di dalam kelas, dan persaingan menciptakan kecemasan.

o    Mereka yang percaya bahwa mereka tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan penghargaan akan berhenti mencoba.

o    Penghargaan Mengurangi Ketepatan

o    Riset I: Dalam sebuah percobaan, sekelompok anak laki-laki berusia sekitar 9 tahun diminta untuk melihat gambar-gambar wajah yang ditampilkan di layar, dan mereka harus memberitahukan jika wajah-wajah tersebut sama atau berbeda. Gambar-gambar tersebut hampir sama. Beberapa dari mereka diberi penghargaan (dalam bentuk uang) pada saat mereka memberikan jawaban benar, sementara sebagian yang lain tidak.

o    Hasil: Anak laki-laki yang dibayar membuat lebih banyak kesalahan.

o   

o    Riset II: Anak-anak diminta mengingat kata-kata tertentu, kemudian mereka diminta mengambil kartu yang berisi kata-kata yang diingat tersebut setiap kali muncul. Beberapa anak diberikan permen setiap mereka memberikan jawaban yang benar, dan sebagian yang lain hanya diberitahu saja bila jawaban mereka benar.

o    Hasil: Anak-anak yang mendapatkan permen jawabannya banyak yang tidak tepat dibandingkan anak-anak yang hanya diberitahu jawabannya benar.

o    Penghargaan Menurunkan Kualitas

o    Pengamatan dilakukan pada sekelompok mahasiswa/i yang sedang kerja praktik di sebuah surat kabar universitas; saat itu mereka sedang belajar menuliskan sebuah artikel tentang sebuah judul berita utama. Seiring waktu mahasiswa/i tersebut semakin mampu bekerja dengan cepat. Kemudian, ada beberapa mahasiswa/i yang dibayar untuk setiap judul berita utama yang mereka mampu hasilkan, dan setelah beberapa lama mahasiswa/i yang dibayar ini hasil kinerjanya berhenti berkembang. Mereka yang tidak menerima bayaran terus berupaya mengasah diri menjadi lebih baik.

Penghargaan Mematikan Kreativitas

o    Murid-murid diminta berpikir mengenai hadiah atau penghargaan yang bisa mereka dapatkan bila berhasil menulis sebuah puisi. Kreatifitas kelompok murid-murid ini menjadi berkurang, dibandingkan dengan yang tidak diberitahukan tentang hadiah yang bisa mereka terima.

o    Penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan seni atau sebuah penulisan cerita menjadi kurang kreatif bila dijanjikan sebuah hadiah/penghargaan.

o    Dalam tugas-tugas memecahkan masalah, para murid memakan waktu lebih lama dan memberikan jalan keluar kurang kreatif, saat mereka dijanjikan suatu penghargaan.

Penghargaan Menghukum

o    Penghargaan ‘menghukum’ mereka yang tidak mendapatkan penghargaan. Misalnya dalam sistem ‘ranking’. Mereka yang mendapatkan ranking kedua akan merasa paling ‘dihukum’.

o    Memberikan penghargaan dan hukuman adalah hal yang sama, karena keduanya mencoba mengendalikan perilaku seseorang.

o    Karena orang pada dasarnya tidak suka dikendalikan, dalam jangka waktu lama, penghargaan akan terlihat sebagai hukuman.

o    Jika suatu penghargaan diharapkan, namun Anda tidak mendapatkannya, Anda akan merasa dihukum.

Motivasi dari Dalam Diri (Intrinsik)

o    Saat seorang anak belajar untuk pertama kali, menggabungkan huruf-huruf dan kata-kata,  serta menyadari bahwa ia dapat membaca, timbul pijar di matanya dan sebuah senyuman di wajahnya. Anak tersebut begitu gembira bahwa ia telah mempelajari dan menguasai suatu keterampilan baru. Kesadaran akan kemampuannya bahwa ‘dia’ sudah dapat membaca, sesungguhnya sudah merupakan sebuah penghargaan.

o    Jika kita memberikan penghargaan kepada seorang anak pada saat dia sedang merasa bangga dengan pencapaiannya sendiri, maka kita akan mengambil kegembiraan yang saat itu sedang dirasakan secara alamiah.

PAGE 13

Penghargaan pasti mempunyai sisi positif dan negatif. Sebagai seorang guru dapat menerapkan penghargaan di dalam kelas sebagai wujud apresiasi kita terhadap murid. Apabila tidak ingin menimbulkan rasa iri terhadap murid yang lain kita bisa memberikan apresiasi/penghargaan meskipun bentuknya berbeda. Hal itu merupakan salah satu wujud penerapan keadilan terhadap murid. Pemberian penghargaan dan apresiasi terhadap murid bisa meningkatkan motivasi mereka untuk belajar.
NUNUNG FIKA HERAWATI EFENDI
 noted on Dihukum oleh Penghargaan

Penghargaan pasti mempunyai sisi positif dan negatif. Sebagai seorang guru dapat menerapkan penghargaan di dalam kelas sebagai wujud apresiasi terhadap murid. Apabila tidak ingin menimbulkan rasa iri terhadap murid yang lain kita bisa memberikan apresiasi/penghargaan meskipun bentuknya berbeda. Hal itu merupakan salah satu wujud penerapan keadilan terhadap murid. Pemberian penghargaan dan apresiasi terhadap murid bisa meningkatkan motivasi mereka untuk belajar.

Page 14Tugas 2.2 (7)
Bacalah kedelapan pembahasan tentang ‘Dihukum oleh Penghargaan’ yang dirangkum dalam kotak pada halaman sebelumnya. Rangkuman itu berisi pernyataan-pernyataan atau hasil penelitian yang dikumpulkan oleh pakar pendidikan Alfie Kohn. 

Pilihlah dua kotak yang berisi pernyataan atau hasil penelitian yang paling menarik atau menantang untuk Anda. Tuliskan tanggapan Anda terhadap pernyataan/hasil penelitian yang Anda pilih tersebut, kemudian berilah minimal 2 tanggapan atas jawaban/tanggapan rekan Anda.

1) Jika seorang guru memberikan penghargaan kepada murid, biasanya akan membawa dampak murid menjadi termotivasi namun terkadang hanya untuk menyenangkan gurunya. Mereka tidak akan bersikap jujur kepada guru tersebut. Mereka yang bersikap tidak jujur menghilangkan nilai kebajikan universal yang seharusnya mereka pegang teguh demi sebuah penghargaan.

2) Mereka yang percaya bahwa mereka tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan penghargaan akan berhenti mencoba. Padahal ada kemungkinan kreativitas yang tidak menerima penghargaan lebih muncul dalam kesempatan lain namun telah terusak penghargaan yang tidak didapatkan.

Page 14

NUNUNG FIKA HERAWATI EFENDI noted on Tugas 2.2 (7)

1) Jika seorang guru memberikan penghargaan kepada murid, biasanya akan membawa dampak murid menjadi termotivasi namun terkadang hanya untuk menyenangkan gurunya. Mereka tidak akan bersikap jujur kepada guru tersebut. Mereka yang bersikap tidak jujur menghilangkan nilai kebajikan universal yang seharusnya mereka pegang teguh demi sebuah penghargaan. 2) Mereka yang percaya bahwa mereka tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan penghargaan akan berhenti mencoba. Padahal ada kemungkinan kreativitas yang tidak menerima penghargaan lebih muncul dalam kesempatan lain namun telah terusak penghargaan yang tidak didapatkan.

 

Page 15

Restitusi: Sebuah Pendekatan untuk Menciptakan Disiplin Positif
Bapak Ibu calon guru penggerak, apa yang akan Anda lakukan bila, 

  1. Dalam sebuah acara pesta ulang tahun, teman Anda memecahkan gelas. Apakah Anda akan membiarkan dia membayar harga gelas yang dipecahkannya?
  2. Anda sudah janji bertemu dengan teman Anda, namun ternyata dia juga memiliki janji penting bertemu orang lain di tempat lain, dan Anda terpaksa naik taksi untuk menemui teman Anda di tempat itu, apakah Anda akan meminta teman Anda membayar biaya taksi Anda menuju ke tempat tersebut?
  3. Pegawai Anda membuat kesalahan yang menyebabkan kerugian finansial pada perusahaan, pegawai tersebut menawarkan untuk bekerja lembur tanpa bayaran, apakah Anda sebagai pemilik perusahaan akan menerimanya?

Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak, 

Bila ada seseorang berbuat salah pada Anda, ketika mereka menawarkan sebuah tindakan untuk memperbaiki kesalahan mereka,  kemungkinan besar, jawaban Anda adalah akan menolak semua tawaran itu, dan akan bilang, tidak usah, tidak apa-apa. Lupakan saja. 

Kebiasaan kita selama ini, bila ada orang yang berlaku salah pada kita adalah langsung memaafkan, atau bahkan kita melakukan sesuatu yang membuat mereka tidak nyaman atau merasa bersalah. Kita cenderung untuk berfokus pada kesalahan daripada mencari cara bagi orang yang berbuat kesalahan untuk memperbaiki diri. Kita lebih fokus pada pada cara mereka membayar akibat dari kesalahan mereka daripada mengembalikan harga diri mereka. Membuat kondisi menjadi impas, menjadi lebih penting daripada membuat situasi menjadi benar. 

Bapak Ibu guru penggerak,

Sebagai seorang guru, ketika murid Anda melakukan kesalahan, tindakan mana yang akan Anda lakukan?

  • Menunjukkan kesalahannya dan memintanya melihat kesalahannya baik-baik
  • Mengatakan, “Kamu seharusnya tahu bagaimana kamu seharusnya bertindak”.
  • Mengingatkan murid Anda akan kesalahannya yang sama di waktu sebelumnya.
  • Bertanya padanya, “Kenapa kamu melakukan sesuatu yang seharusnya tidak kamu lakukan?”.
  • Mengkritik  dan mendiamkannya

Kalau Anda melakukan tindakan-tindakan di atas, mungkin Anda akan membuat murid Anda merasa menjadi anak yang gagal. Pertanyaannya sekarang, bagaimana sebaiknya respon kita bila ada murid kita melakukan kesalahan? Mari kita baca artikel ini. 


NUNUNG FIKA HERAWATI EFENDI
 noted on Restitusi: Sebuah Pendekatan untuk Menciptakan Disiplin Positif

Restitusi merupakan proses agar menciptakan kondisi bagi murid dalam memperbaiki suatu kesalahan mereka, sehingga mereka bisa Kembali dengan karakter yang lebih kuat. Restitusi bisa membantu murid menjadi lebih mempunyai tujuan, disiplin positif, dan memulihkan dirinya untuk memperbaiki diri setelah melakukan kesalahan.

 

Penutup

Demikianlah penjelasan mengenai motivasi, hukuman dan penghargaan, serta restitusi sebagai upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam membangun budaya positif di sekolah. Tentunya, untuk mewujudkan hal ini membutuhkan proses yang yang tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Selain itu, proses ini juga membutuhkan keterlibatan semua pemangku kepentingan di sekolah. Jika diperlukan, Bapak/ibu juga dapat mencermati dan mengunduh bahan bacaan tentang Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi pada tautan berikut: 2.2. Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi
Selanjutnya, silakan lanjutkan untuk mempelajari materi keyakinan kelas.

NUNUNG FIKA HERAWATI EFENDI
 noted on Penutup

Subhanalloh semoga usaha literasi yang luar biasa ini membawa hikmah dikemudian hari. Berikan Kesehatan selalu kepada kami semua ya Alloh Pemberi Segala nikmat yang luar biasa ini. Siap masuk ke materi selanjutnya. Bismillah.

 

 


Tidak ada komentar:

Berkunjung ke rumah Bu Fasilitator dan Pak Pendamping Praktik

Hari ini Senin tanggal 15 April 2024 Saya bersama teman-teman berkunjung ke rumah Bu Fasilitator ibu Sudarsi, S.Pd., M.Pd dan pak PP Bapak H...