Kamis, 02 Februari 2023

Februari Cerita ke 2 tanggal 02/02/2023

Februari Ceria ke-2
Tantangan ke-2 menulis Februari Ceria 2023 
Tanggal 2 Februari 2023
Tema Pendidikan. 

Semua akan dimintai pertanggungjawaban

Oleh : Nunung Fika Herawati Efendi, S.Pd

Hari ini Kamis manis bagi saya karena di setiap hari Kamis saya memulai subuh melakukan rutinitas di rumah, kemudian ke Sekolah, tapi sebelum berangkat saya temui anak pertama sakit dan harus saya periksakan ke dokter, setelah disuntik dan diperiksa saya ijinkan untuk tidak mengikuti pelajaran dulu dengan berisitirahat di Rumah, setelah itu saya masuk dengan menyalami anak di Gerbang pintu masuk sekolah, saya senang kegiatan ini karena bisa menyapa semua murid yang baru datang, menyala orang tua yang sedang mengantar, setelah bel masuk saya mengisi materi pembiasaan dengan membaca juzama bersama beserta artinya, kegiatan ini saya giatkan dengan ijin kepala sekolah agar anak terbiasa dengan lantunan ayat suci Alquran sebagai pegangan hidup.
Kegiatan berjalan seperti biasa hanya saja ketika jam pulang handphone saya berbunyi , ibu menelpon agar saya menjemput dari rumah sakit sudah selesai kontrol rutin tiap bulan. Sebagai seorang guru saya pernah ingat sebuah nasehat pesan agar kita benar-benar menjalani kewajiban tanpa harus melihat siapa yang melihat kita, tapi semuanya harus dilakukan dengan niat karna Alloh.Ikhlaskan niat utk Allah. Karena sesungguhnya kita sedang melakukan tugas para Nabi. Dan jika anda mengharap pahala dalam pekerjaan kita, maka setiap jam pada siang hari kita dalam timbangan kebaikan.

Sebagai seorang pendidik kita harus menjadi figur yang baik bagi anak didik kita, lakukan semampunya biar Alloh yang memberikan jalannya. Kita  harus menerima murid-murid dengan segala kesalahan mereka karena mereka bukan malaikat, bukan pula syaitan. Tidak ada alasan untuk lari dari meluruskan kesalahan-kesalahan itu karena kita adalah pendidik.

Menunjukkan rasa hormat kita kepada murid yang ada di hadapan kita dengan cara menerangkan keutamaan mereka sebagai penuntut ilmu. Hal ini akan mendekatkan jarak kita dalam menuju hati mereka. Bekerjalah dengan hati.

Ingatlah bahwa banyak di antara orang-orang besar menjadi besar lantaran satu kata dari seorang guru yang melejitkan dan memantik cita untuk menggapai puncak kesuksesan.

Dengan sering interaksi dengan anak akan memperbagus cara interaksi kita  dengan para peserta didik. Berapa banyak guru yang mendapat doa bisa mewujudkan harapan dari murid setelah bertahun-tahun terlewati, atau setelah berada di liang kubur. Pahala yang luar biasa. Usahakan tidak terlambat ketika bekerja setiap menit keterlambatan kita dalam memulai pelajaran atau keluar sebelum waktu selesai adalah hak murid, ia akan mengambilnya pada hari penghitungan amal. Semua akan dimintai pertanggungjawaban. 

Kita juga hendaknya tidak mengambil cuti sakit ketika engkau tidak sakit sehingga tidak menggabungkan dua maksiat : kebohongan dan makan harta haram. Sesungguhnya pemotongan gaji dilandasi taqwa dan takut kepada Allah itu lebih baik.

Berapa banyak dari pendidik yang menjadi sebab lurusnya arah berpikir kaum muda sehingga ia mendapatkan doa-doa tulus dan kebaikan yang mengalir. Ya Allah, tambahkan dan berkahi setiap guru yang kuat, bertanggung jawab, dan senantiasa berbuat baik. Tanamkan selalu kebaikan, sehingga akan selalu berbuah manis. Kadang kita memiliki murid yatim, sering mendoakan kita menjadi sukses maka doa itupun biasanya akan terkabul.

Di depan kita ada generasi.Kita bangkitkan jiwa anak-anak, ajarkan cinta kepada ilmu, dan bangunkan semangat. Barangkali satu kata dari Anda dapat membakar spirit dalam hatinya dan menjadi kebaikan untuk manusia yang berkarakter berbudi pekerti yang luhur tidak hanya pandai tapi bisa memanusiakan manusia.

Rasa takut murid Anda terhadap Anda bukanlah pertanda keberhasilan dan keterampilan kita dalam menegakkan kedisiplinan. Itu hanya pertanda bahwa kita gagal dalam memerankan pendidikan. Pendidikan itu membawa ketegasan dan kasih sayang bukan dengan menakut-nakuti. Tidak perlu menjadi arogan untuk menjadi disegani tapi asal bekerja dengan hati, anak akan mengikuti apa yang kita arahkan dan menjadi sukses dengan caranya sendiri, seorang guru pasti bangga melihat anak didik yang sukses.

Kita bisa menggambarkan dengan membedakan antara pulpen inventaris kantor dan pulpen pribadi karena takut makan barang haram. Lantas bagaimana dengan orang yang menghalalkan sesuatu yang lebih berharga daripada tinta? Yaitu waktu!

Mengingat kita mempunyai anak yang diajar oleh guru-guru yang hebat. Maka berbuat baiklah kepada anak orang ketika menjadi guru, niscaya Allah akan menyiapkan bagi anak kita juga guru-guru yang akan berbuat baik kepada mereka. "Balasan sesuai dengan amal perbuatan.
" Siapa yang menanam maka dialah yang menuai" 

Semoga jadi nasehat para pejuang Pendidikan, semua akan dimintai pertanggungjawaban apapun bentuk amal kita ,jangan lupa untuk selalu menanam kebaikan.

Salam literasi.




Tidak ada komentar:

Berkunjung ke rumah Bu Fasilitator dan Pak Pendamping Praktik

Hari ini Senin tanggal 15 April 2024 Saya bersama teman-teman berkunjung ke rumah Bu Fasilitator ibu Sudarsi, S.Pd., M.Pd dan pak PP Bapak H...