Jumat, 03 Februari 2023

Februari Ceria ke-4 tanggal 04/02/2023

Februari Ceria ke-4
Tantangan ke-4 menulis Februari Ceria 2023 
Tanggal 4 Februari 2023
Tema Pendidikan. 

BELAJAR IKHLAS

Oleh : Nunung Fika Herawati Efendi, S.Pd
Sebagai seorang pendidik yang mengemban tugas untuk mengajari mendidik membimbing peserta didik, sebenarnya butuh panggilan jiwa yang memang niat beramal shaleh dengan ikhlas. Amal kebaikan apapun itu, menjadi bernilai di mata Allah SWT karena di dalam perbuatan tersebut tersimpan keikhlasan. Karena itu, keikhlasan sangat penting dalam melakukan amal kebaikan terutama disaat mengajar.

Sebenarnya sejatinya apa itu ikhlas? Apa makna yang sebenarnya? Ikhlas adalah salah satu perbuatan yang dilakukan dari hati hati dan merupakan ujung tombak dari amalan hati. Karena, suatu amalan tidak akan diterima kecuali dengan ikhlas. Dengan demikian, dapat dikatakan, ikhlas tempatnya ada di hati. Niat ketulusan yang ingin mencari ridho Alloh semata.

Perbuatan yang ikhlas tidak bercampur dengan suatu hal yang dapat menodainya. entah itu uang, kedudukan,hasrat hawa nafsu, hasrat terhadap harta, popularitas ingin dikatakan hebat, baik hati, citra yang baik di mata orang lain, pujian orang lain, hasrat menyenangkan orang lain, memuji orang lain, atau bahkan hasrat menghilangkan kebencian yang terpendam, merespons kecemburuan yang tersembunyi, menanggapi kesombongan orang lain.

Ada beberapa cara agar kita bisa belajar ikhlas :

1. Fokus terhadap balasan mencari ridha dari Allah SWT. 

2. Pastikan Tidak Melakukan Amalan karena Ingin Dilihat oleh Orang Lain.
Luruskan niat hanya untuk Allah. 

3. Ada saat-saat di mana kita tidak bisa menghindari pandangan orang ketika beribadah/ beramal, jika ini terjadi, jangan sampai kita lalu berniat untuk membaguskan amal dengan tujuan biar dilihat dan dipuji orang lain.

4. Sebaiknya kita berusaha untuk sering introspeksi diri, untuk mengetahui kekurangan kita saat beribadah, ketika beramal.

5. Rasa ingin dipuji orang lain atau riya terkadang tidak bisa dihindari, agar pahala tidak terhapus, maka lebih baik menyembunyikan amal. Ibarat ketika kita infak atau memberikan sesuatu dengan tangan kanan, tangan kiri tidak melihat.

6. Agar kita tidak merasa bangga, karena telah berhasil melakukan ibadah, maka kita harus memandang bahwa ibadah yang kita lakukan adalah atas izin dari Allah, bukan karena kekuatan dan kelebihan Kita. 

QS. Al-Baqarah : 264

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقٰتِكُمْ بِا لْمَنِّ وَا لْاَ ذٰى ۙ كَا لَّذِيْ يُنْفِقُ مَا لَهٗ رِئَآءَ النَّا سِ وَلَا يُؤْمِنُ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ ۗ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ صَفْوَا نٍ عَلَيْهِ تُرَا بٌ فَاَ صَا بَهٗ وَا بِلٌ فَتَرَكَهٗ صَلْدًا ۗ لَا يَقْدِرُوْنَ عَلٰى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوْا ۗ وَا للّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْـكٰفِرِيْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari Akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu licin itu. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir."

QS. Al-Bayyinah : 5

وَمَاۤ اُمِرُوْۤا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَـهُ الدِّيْنَ ۙ حُنَفَآءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِ
 
"Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)."

QS. Ali 'Imran : 29

قُلْ اِنْ تُخْفُوْا مَا فِيْ صُدُوْرِكُمْ اَوْ تُبْدُوْهُ يَعْلَمْهُ اللّٰهُ ۗ وَيَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَ رْضِ ۗ وَا للّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

"Katakanlah, "Jika kamu sembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu nyatakan, Allah pasti mengetahuinya." Dia mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Kita sebagai guru adalah kesempatan emas bisa beramal sebanyak-banyaknya semua diniati bismillah, mendampingi mereka agar memiliki karakter yang baik, karena sepandai apapun kalau tidak memiliki akhlak yang baik juga akan sia-sia.
Semoga kita memiliki  jiwa yang selalu diberikan rasa tenang, yang yakin akan bertemu sang pencipta, yang ikhlas dengan ketetapan Alloh, dan yang merasa cukup dengan pemberian Alloh, sehingga kita akan takut berbuat hal yang tidak baik. Selalu ikhlas dalam berbuat.
senyum mereka akan menjadi penyejuk untuk kita.
Salam sehat dan salam literasi.


2 komentar:

sangbakung mengatakan...

Alhamdulillah, sebagai guru kita ikhlas berbagi ilmu kepada siswa dan
menjadi berkah dunia akhirat Bu, 👍👍👍

Nunung Fika Herawati Efendi mengatakan...

Aamiin

Berkunjung ke rumah Bu Fasilitator dan Pak Pendamping Praktik

Hari ini Senin tanggal 15 April 2024 Saya bersama teman-teman berkunjung ke rumah Bu Fasilitator ibu Sudarsi, S.Pd., M.Pd dan pak PP Bapak H...