Minggu, 29 Oktober 2023

Jurnal Dwi Mingguan Modul 2.1

 Nama : Nunung Fika Herawati Efendi, S.Pd.

Instansi : SD Negeri 01 Doplang, Kecamatan Karangpandan

                Calon Guru Penggerak Angkatan 9 

                Kelas B2.093 Kabupaten Karanganyar.


Jurnal Dwi Mingguan Modul 2.1

Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi

Modul 2.1- Pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan murid.

Jurnal refleksi ini saya tulis sebagai media untuk mendokumentasikan perasaan, gagasan dan pengalaman serta praktik baik yang telah saya dilakukan. Model refleksi yang saya pakai adalah 

Model 1: 4F (Facts, Feelings, Findings, Future)/4P (Peristiwa, Perasaan, Pemeblajaran, Penerapan).

1. Peristiwa (Fact)

Di modul 2.1 ini, saya dibekali pengetahuan mengenai Pembelajaran Berdiferensiasi.

Kegiatan pengkajian LMS ini menggunakan Alur Merdeka. Diawali dengan Pre Test, Mulai

dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi 1, Ruang Kolaborasi 2, Demonstrasi

Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi dan diakhiri dengan Aksi Nyata.


Modul 2.1 diawali dengan mengerjakan soal pre test sebanyak 18 soal pilihan ganda. Soal

memuat materi yang akan dipelajari di modul 2.1. Dalam kegiatan Mulai dari Diri saya diajak

untuk berefleksi dalam mengelola kelas dan memenuhi kebutuhan belajar murid yang

berbeda-beda, selain itu juga berbagi pengalaman pribadi tentang bagaimana tindakan

gurunya di masa lalu membantu dirinya untuk belajar dengan lebih baik sehingga dapat

mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.


Kegiatan selanjutnya adalah Eksplorasi Konsep. Dalam kegiatan ini, saya diberi pemahaman

tentang pembelajaran berdiferensiasi, sehingga dapat menjelaskan bagaimana cara

mengetahui kebutuhan belajar murid. 

https://drive.google.com/file/d/1Wow7ChCJGBVXJ29Zia_LXOhy7xC5pzJx/view?usp=sharing

Pada kegiatan ruang kolaborasi 1, saya bersama CGP

lainnya difasilitasi oleh Fasilitator Ibu Sudarsi, S.Pd., M.Pd  untuk mengkaji serta menganalisis

berbagai contoh kasus mengenai pembelajaran berdiferensiasi. Selanjutya dalam ruang

kolaborasi 2, kami mempresentasikan dan mendiskusikan hasil diksusi kelompok kecil dan

saya masuk kelompok 3 untuk kemudian diberi masukan dan saran. Kami pun mendapat

pencerahan mengenai pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi di berbagai jenjang

pendidikan. 

https://drive.google.com/file/d/18JgFak3Y7G9iwx1sB1VB7DIvmj8SaBF-/view?usp=sharing

Diskusi dengan rekan CGP dalam ruang kolaborasi untuk menemukan kesamaan

persepsi serta saling memberi masukan konstruktif dalam menyusun rencana pembelajaran

berdiferensiasi, secara mandiri menyusun RPP berdiferensiasi diunggah di LMS untuk

mendapat umpan balik dari sesama CGP dan fasilitator, mendapat penguatan dari instruktur

dalam elaborasi pemahaman tentang membuat keterkaitan dengan materi sebelumnya yang

sudah dipelajari, dan diakhiri dengan aksi nyata praktik pembelajaran berdiferensiasi di kelas

sesuai dengan RPP yang sudah dibuat.

https://penanunungfika.blogspot.com/2023/10/pre-test-paket-modul-2-mulai-dari-diri.html

https://penanunungfika.blogspot.com/2023/10/mulai-dari-diri-eksplorasi-konsep-modul.html


2. Perasaan (Feelings)

Pada awalnya saya merasa senang, panik , tapi juga agak ragu dan berfikir bahwa dalam persiapan

pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi seakan rumit dan sangat berbeda dengan

pembelajaran konvensional. Namun saya menyadari bahwa murid memiliki hak untuk

mendapatkan pendidikan dengan cara yang menyenangkan dan mengasyikan sesuai dengan

minat dan gaya belajarnya. Sementara guru memiliki kewajiban untuk merancang

pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan murid (profil, minat dan gaya

belajar murid), hal ini dapat diejawantahkan dalam pembelajaran berdiferensiasi.

Selanjutnya saya merasa tercerahkan, karena setelah membaca bagian eksplorasi konsep, dan

berdiskusi dalam ruang kolaborasi, saya jadi semakin mengerti bahwa murid yang beragam

memerlukan pelayanan yang beragam pula. Saya jadi tahu bahwa kita sebagai guru dapat

mengakomodir keragaman siswa tersebut melalui ragam (diferensiasi) konten, proses dan

produk pembelajaran, dalam proses ini butuh pemikiran ekstra bagaimana saya nanti mengolah kegiatan pembelajaran agar tetap kondusif.


3. Pembelajaran (Findings)

"Serupa seperti para pengukir yang memiliki pengetahuan mendalam tentang keadaan kayu,

jenis-jenisnya, keindahan ukiran, dan cara-cara mengukirnya. Seperti itulah seorang guru

seharusnya memiliki pengetahuan mendalam tentang seni mendidik, Bedanya, Guru

mengukir manusia yang memiliki hidup lahir dan batin." (Ki Hajar Dewantara).

Pada awal bagian Eksplorasi Konsep, guru harus mampu melayani murid yang

beragam dengan pelayanan yang beragam pula. Setelah murid terlayani dengan baik, besar

harapan, murid dapat mencapai kebahagianya sesuai filosofis tujuan pendidikan Ki Hajar

Dewantara, pada akhirnya murid dapat mencapai kompetensi yang diharapkan sehingga dapat

memberikan manfaat bagi sekitarnya.


Pembelajaran berdiferensiasi didesain agar guru bisa melaksanakan pembelajaran yang

mampu mengakomodir berbagai macam kebutuhan belajar murid. 

"Apapun yang dilakukan oleh seseorang itu, hendaknya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri,

bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya." (Ki Hajar

Dewantara)

Guru harus memiliki kepekaan dalam merespon semua kebutuhan belajar murid, 

Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan : 

1. Bagaimana kesiapan belajar murid; 

2. Bagaimana minat murid terhadap materi pembelajaran kita; dan 

3. Seperti apa profil belajar murid. 


Kemudian dalam kegiatan pembelajaran, guru perlu juga memperhatikan strategi : 

1. Diferensiasi konten; 

2. Diferensiasi proses; dan 

3. Diferensiasi produk. 

Dan dalam proses penilaian, guru menggunakan penilaian berjenjang. Harapannya, semua murid bisa memperoleh kesempatan yang sama dalam mengikuti pembelajaran, sehingga lingkungan yang aman dan nyaman pun akan didapatkan murid.

https://drive.google.com/file/d/1M0UTG8FtGGa5-M8Yy-wabR3LP7i5EsU-/view?usp=sharing

4. Penerapan (Future)

Setelah mempelajari modul 2.1 ini, ke depannya saya akan selalu berupaya dan berusaha

untuk melayani kebutuhan murid yang beragam melalui pembelajaran berdiferensasi

Agar pembelajaran berdiferensiasi dapat diselenggarakan secara efektif, maka perlu pemetaan

kebutuhan belajar murid berdasarkan kesiapan, minat dan profil belajar murid, agar guru

dapat menentukan perbedaan konten, proses, serta produk dalam kegiatan pembelajaran.

Yaitu dengan asesmen diagnostic non kognitif. Data pemetaan bisa diperoleh dari data murid

pada tahun/semester sebelumnya, melalui angket, melalui pengamatan, atau wawancara

dengan sesama rekan guru dan wali murid. Bagi saya ini merupakan pengetahuan baru,

sehingga dalam prakteknya butuh proses dan terus belajar. Semoga dapat berkontribusi dalam

transformasi pendidikan di Indonesia, murid menjadi aset yang kelak menjadi pemimpin

bangsa.

Tidak ada komentar:

Berkunjung ke rumah Bu Fasilitator dan Pak Pendamping Praktik

Hari ini Senin tanggal 15 April 2024 Saya bersama teman-teman berkunjung ke rumah Bu Fasilitator ibu Sudarsi, S.Pd., M.Pd dan pak PP Bapak H...