Senin, 07 Februari 2022

Resume ke 10 Menulis itu Indah Pelatihan Belajar Menulis PGRI

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Selamat Malam, Salam sehat dan semangat!
Bapak Ibu peserta kelas belajar menulis PGRI di seluruh nusantara, apa kabar semuanya?

Semoga selalu dalam keadaan sehat wal’afiat dan tetap semangat untuk meraup ilmu.

1. PEMBUKAAN

Malam ini jumpa lagi dengan Raliyanti yang akan membersamai bapak ibu semua, untuk kembali menyimak materi belajar menulis di pertemuan ke-10 ya di hari senin, 7 Februari 2022.

Sebelumnya marilah kita berdoa menurut keyakinan kita masing-masing. Berdoa dimulai.

Berikut adalah susunan acara pelatihan menulis seperti biasa, yaitu:
1. Pembukaan
2. Paparan materi
3. Tanya jawab
4. Penutup

Peserta disuruh mempersiapkan pertanyaan terbaik bapak ibu untuk menghapus segala kegalauan yang dirasa pada saat menulis atau apa pun itu yang berhubungan dengan kemudahan untuk menulis. 

Melihat semangat peserta kelas menulis gelombang 23 dan 24. Walau pun baru memasuki pertemuan ke-10 tapi ternyata sudah ada yang jadi buku solonya. Luar biasa. Dikasih Two Tumb Up buat bapak ibu semua keren.
Ini semua membuktikan bahwa sebenarnya kalau memang sudah ada passion menulis dan setelah memulainya, ternyata… menulis itu sebenarnya mudah. Seperti kata narasumber malam ini, Bapak Prof. Dr. Ngainun Naim. Beliau akan memberikan keyakinan kepada bapak ibu melalui materinya yang berjudul MENULIS ITU MUDAH.

2. MATERI

Izinkan memperkenalkan narasumber malam ini. Nama lengkap beliau adalah Bapak Prof. Dr. Ngainun Naim. Seorang dosen di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, penulis buku dan jurnal, motivator, serta pegiat Literasi.

Untuk lebih jelasnya, silakan dibaca CV dari narasumber kita ya bapak ibu.

Baiklah masuk ke sesi berikutnya yaitu pemaparan materi yang akan disampaikan oleh Bapak Prof. Dr. Ngainun Naim.

Alhamdulillah, senang sekali malam ini bisa kembali bersama Bapak Ibu Guru yang luar biasa, selalu bersemangat jika bersama para guru

Bapak saya (almarhum) seorang guru
Adik-adik ada 3 orang yang menjadi guru

Sendiri seorang guru , Jadi setiap bersama komunitas guru, selalu merasakan energi hidup yang luar biasa diberikan materi dengan judul MENULIS ITU MUDAH

Benarkah menulis itu mudah?

Jawabnya relatif.

Bisa saja menulis itu mudah, sulit, atau kadang mudah dan kadang sulit.

Namun ingin meyakinkan Bapak Ibu sekalian bahwa menulis itu mudah.

Bagaimana Bapak Ibu bisa juga yakin bahwa menulis itu mudah?

Yakin banyak di antara Bapak Ibu sekalian yang kurang sepakat.
Selama ini menulis itu benar-benar memusingkan.
Bisa saja duduk berjam-jam di depan komputer tetapi tapi satu kata pun yang bisa diketik.
Bisa juga sudah ikut aneka kursus dan pelatihan menulis tetapi sampai sekarang ternyata belum juga bisa menulis.

Jika hal-hal semacam itu yang Bapak Ibu alami, marilah malam ini kita menata kembali niat kita dalam menulis.

Bagaimana langkah agar MENULIS ITU MUDAH dalam makna yang sebenarnya?

Ya, topik inilah yang akan didiskusikan pada malam ini.

Langkah yang nomor
 [1]: UBAH POLA PIKIR.
Maksudnya? Kesan umum masyarakat, mungkin termasuk kita di grup ini, adalah MENULIS ITU SULIT.
Ini tidak hanya kesan tetapi juga menjadi PENGETAHUAN, bahkan kemudian menjadi KESADARAN.

Terlihat sederhana tetapi dampaknya sungguh luar biasa
Menulis pada akhirnya betul-betul menjadi sulit.
Sekarang saatnya kita MERUBAH POLA PIKIR.
Bangun pemahaman, keyakinan, dan kesadaran bahwa MENULIS ITU MUDAH.
Tanamkan dalam diri. Tanamkan terus sekuat-kuatnya.
Saat menghadapi kesulitan menuangkan ide dalam kalimat, yakinkan diri sendiri bahwa menulis itu mudah.
Begitu seterusnya. Nanti tulisan akan mampu bisa kita selesaikan. Kita tidak mudah putus asa.
Kunci penting ke [2] adalah BERLATIH MENULIS.

Teori menulis itu penting tapi jika hanya belajar teori, seumur hidup kita tidak pernah akan bisa menulis.

Banyak sekali penulis yang justru sekolahnya tidak ada hubungannya dengan dunia menulis.

Menjadi penulis karena menulis secara disiplin setiap hari.

Bapak dan Ibu jika ingin menjadi penulis yang sukses maka HUKUMNYA WAJIB MENULIS SETIAP HARI, walaupun itu hanya satu paragraf.
Jika satu hari saja tidak menulis, biasanya esoknya akan enteng untuk tidak menulis.
Tidak ada rumus instan dalam menulis.
Instan itu adanya hanya di mie atau kopi.
Menulis itu butuh proses dengan terus berlatih setiap hari.
Kunci ke [3] adalah banyak membaca.
Menulis itu ibaratnya mengeluarkan TABUNGAN BACAAN yang ada di otak kita.
Jika tidak pernah membaca terus apa yang akan dikeluarkan?
Bacalah sedikit demi sedikit.
Bisa satu dua halaman dulu
Berhenti
Renungkan.
Jika ada yang penting, dicatat.
Nikmati prosesnya.
Prinsip saya dalam membaca: UTAMAKAN PAHAM, BUKAN KATAM.
 Kunci ke [4] MELUANGKAN WAKTU
 Saya sering tersenyum ketika mendengar curhat beberapa kawan tentang kesibukan sehingga tidak ada waktu lagi untuk menulis.
Soal sibuk, siapa sih di antara kita yang tidak sibuk?
Semua sibuk kan?
Pengangguran itu juga sibuk lho. Sibuk nganggur.
Kuncinya ada di MANAJEMEN WAKTU
Mari atur waktu secara baik.
Jangan MENUNGGU WAKTU LUANG tapi mari LUANGKAN WAKTU untuk menulis.
Jika setiap hari kita bisa meluangkan waktu setengah sampai satu jam untuk membaca dan menulis, hasilnya sangat luar biasa.
Kunci ke [4]: rajin mengamati, mencatat, dan mengolah apa yang sudah dicatat menjadi tulisan.
Misalnya saat Bapak Ibu melakukan perjalanan, catat apa saja yang menarik.
Ini contoh tulisan saya tentang perjalanan.

https://www.spirit-literasi.id/2019/03/ternate-landmark-di-suatu-senja.html.

https://www.spirit-literasi.id/2022/01/kado-sangat-indah-di-awal-tahun.html.

Bapak Ibu bisa mengunjungi blog sederhana ini

https://ngainun-naim.blogspot.com/.

Kunci yang ke [6]: BELAJAR MENULIS KEPADA PARA PENULIS.

Grup ini menjadi media belajar.
Kunjungi, baca, dan komentari tulisan demi tulisan di grup.
Itu cara belajar yang efektif.
Baiklah Bapak Ibu sekalian. Sebenarnya masih ada sangat banyak kunci lainnya.
hanya menulis 6 saja.
Lainnya semoga di lain kesempatan.
Kembalikan ke moderator.


3. SESI TANYA JAWAB
ada 7 pertanyaan yang masuk
P1
Ada satu jurus yg membahas 4 level malu saat menulis . saya sempat mengalami level 3 yaitu dapat kritikan yg nadanya menjatuhkan tentang tata tulis dll. Saya sempat down, karena takut orang lain jg tahu bahwa saya masih sangat kurang dalam menulis. Sampai akhirnya setiap tulisan yg pernah saya tulis saya perbaiki semua. Namun untuk membangkitkan lagi keinginan menshare tulisan saya digrup itu rasanya gak pede. Bagaimana cara mengatasinya agar saya pede lagi? Dan tata tulis yg baik untuk sebuah artikel itu sebenarnya bagaimana? Karena selama ini saya melihat contoh para senior, bahasanya tidak baku dan terkesan santai. 
Saat mahasiswa awal, berdiri di depan kelas saja saya bisa sesak nafas. Alhamdulillah seiring waktu rasa malu itu bisa teratasi. Dalam menulis juga sama. Saya juga pernah mengalami hal yang sama. Namun kemudian membangun BENTENG DIRI. Malu itu bagi  berlebihan. Pokoknya nulis saja. Silahkan kritik, baca, atau apalah. Tugas adalah menulis. Jika tidak setuju ya silahkan. Setuju ya silahkan. Pokoknya pede saja Bu. Insyallah menulis itu buanyak sekali manfaatnya.

Tentang tata tulis para senior yang enak dibaca, itu persoalan JAM TERBANG. Semakin sering berlatih menulis, lama-lama tulisan akan enak dan mudah dipahami.

P2
1. Mudahnya menulis itu yg bagaimana yah.. ?
2. Saya sebagai ibu.. mohon saran terbaiknya dari master yg notabene maskulin.. agar saya bisa mengatur waktu antara pekerjaan di rumah.. disekolah dan keinginan untuk menulis..
Sehingga semua berjalan dengan baik.
Pertanyaan [1]: ya bisa dikerjakan seolah nggak usah mikir Bu. Itu mudah. Seperti saya mengetik semua materi malam ini. Saya mengetik Bu. Saat menulis seperti di blog yang tadi bagi, ya mengetik begitu saja. Tidak butuh waktu lama. Mungkin karena sudah terlatih. Jadi ya mudah saja. Bahkan pernah membuat kolom di sebuah media online hanya dalam waktu kurang dari dua jam. Itu buat saat perjalanan di Bus. Karena redaksinya mintanya mendadak. Jadi begitu Bu. Ibu juga bisa kok.
Pertanyaan ke [2]: Ibu sesungguhnya yang lebih mengetahui tentang saat yang memungkinkan untuk menulis. Saya jadi teringat sebuah video tentang seorang ibu yang kalau menggoreng lauk, ibu itu masih sempat menyapu dan mengepel. Kadang juga mencuci piring. Pokoknya dimanfaatkan waktunya untuk mengerjakan hal-hal yang bermanfaat. Kalau Bapak, dalam video yang saya tonton, pokoknya menggoreng lauk ya menggoreng saja. Nggak ngelakukan yang lainnya.

Video itu memberikan pelajaran kepada saya, meskipun tidak bisa dibuat hukum umum, bahwa ibu-ibu memiliki potensi manajemen waktu yang baik.
Jadi ibu bisa mencermati waktu-waktu yang memungkinkan untuk membaca dan menulis.

P3
1. Kalau Pak Prof sedang menulis tiba-tiba blank di tengah perjalanan, apa yang Prof lakukan?
2. Apa trik Pak Prof agar diawal dan akhir penulisan itu, enak dibaca ?

N
 [1] kalau sedang blank, saya biasanya ke dapur, bikin teh manis, atau kopi, atau minuman hangat lainnya. Saya lalu ke teras rumah, meregangkan otot pikiran. Setelah cukup saya kembali cek tulisan. Saya baca ulang. Jika belum ada ide, saya print. Saya baca. Jika tetap belum ada, saya akan baca-baca buku atau cari data di internet. Bisa juga diskusi dengan kawan. Dengan begitu biasanya ada ide yang menyambungkan kemacetan.
 Pertanyaan [2]: tergantung jenis tulisan. Jika tulisan di blog, saya memakai teknik FREE WRITING. Pokoknya menulis apa saja yang ada di pikiran sampai habis. Tapi jika tulisan ilmiah tentu beda. Saya bikin draft, menulis, revisi, menulis lagi, revisi, menulis lagi, direview sejawat, revisi lagi, dan begitu sampai capek.

P4
Bangga bisa mengikuti pelatihan malam ini. 
Kata motivasi ’ Namun saya ingin meyakinkan Bapak Ibu sekalian bahwa menulis itu mudah.” telah menyuntik keraguan saya menjadi semangat melanjutkan. Semoga bisa!
Ijin bertanya, Prof.
1. Bagaimana agar tulisan selesai dengan baik? Sebab baru 100 kata sudah mentok.
2. Bagaimana cara mudah menuliskan artikel yang menginspirasi?
3. Apa saja strategi dan trik memulai tulisan agar lancar dan runtun. Seringkali saya menulis tidak runtun akhirnya tidak sesuai dengan tema. Malu rasanya setiap membaca tulisan yang tidak selesai
4. Cara mudah mengubah pola pikir agar kosa kata untuk menyambung tulisan yang terputus bisa dilanjutkan
5. Apa saja yang harus saya lakukan sebagai pemula agar gelora semangat cair dengan baik

N
[1] Saya percaya bahwa kebiasaan itu diawali dengan paksaan. Kita bisa jalan itu kan karena dipaksa orang tua. Kita bicara bahasa Indonesia kan juga karena paksaan. Nah, menulis itu awalnya harus juga dipaksa. Mari dengan sadar PAKSA diri kita untuk menulis. Paksa untuk menyelesaikan. Ingat kunci nomor 1 yang tadi saya sampaikan. Nanti akan terbiasa
[2] Tetap berproses, berlatih, dan terus berlatih. Lama-lama akan mudah.
[3] Lancar dan runtut itu hasil dari kebiasaan. Misalnya Ibu bikin outline.

 Judul: MENULIS DI TENGAH KESIBUKAN
 [a]; Potret kesibukan sehari-hari (1 paragraf).
 [b] sibuk tapi ingin menulis (1 paragraf)
[C] Upaya mengelola waktu agar bisa menulis di tengah kesibukan (1 paragraf)[d} penutup.
Dengan outline sederhana begini, semoga menulis ibu bisa lancar.
Tetap semangat. Paksa diri untuk berproses. Yakin semua masalah akan teratasi.
 P5
pertanyaan:Bagaimana cara kita menuangkan tulisan / ide supaya menarik
Caranya sederhana: buka komputer, ketik apa yang ada dalam pikiran. Terus ketik. Jangan diedit. sekali lagi, jangan menulis sambil ngedit.terus ndak perlu diedit? Tentu perlu, tapi nanti setelah waktu yang berbeda.
Jangan bareng nulis.
Pokoknya saat menulis ya menulis saja. Jangan dibaca, jangan diedit. Percayalah.

P6
Pertanyaan: 
Point 1:mengenai pola fikir, sebagi penulis pemula jika memiliki pola fikir kritis dan setiap tulisan harus terlihat baik dan perfect,baik dan sempurna,apakah ini akan menghambat penulisan kita,sebagi penulis pemula? 
Point 2 kita diwajibkan menulis secara rutin agar terbiasa dan ini menjadi tantangan penulis pemula.

Cara berpikir semacam itu terbalik. Saya kebetulan Profesor Filsafat yang menyukai menulis he hehe. Jika ingin menulis, mulailah dari yang tidak ideal. Jangan mulai dari yang ideal. Nanti ndak selesai. Pokoknya menulis dulu. Begitu selesai baru disempurnakan. Jangan kebalik. Nanti tulisannya nggak selesai. Salam.

P7
Pertanyaan: Bagaimana trik menyikapi hati saat mulai menulis agar bisa dikatakan bahwa menulis itu mudah. 

https://ngainun-naim.blogspot.com/2020/02/senja-di-pantai-warna-oesapa.html.

P8
Bagaimana cara membuka pola pikir rekan sejawat supaya mau menulis.
Filsafat: mulailah dari diri sendiri maka orang lain akan meniru kita. Tugas kita menyampaikan, bukan mengubah orang. Jika kita memberikan teladan yang menarik.

P9
Faktor apa saja yang membuat kita kesulitan untuk menulis. 
Faktor pertama: internal. Ini faktor utama. Kata para ahli, kalahkan diri sendiri. Kalahkan rasa malas.
Kedua: eksternal--lingkungan, fasilitas, dan sebagainya.

P10
Bagaimana membangkitkan dan tetap menjaga komitmen meluangkan untuk menulis.
Antara keinginan dalam hati dan fakta yg dialami jauh berbeda.
Hal terberat dalam menulis adalah MERAWAT KOMITMEN. 
Misalnya: sibuk mengajar sampai sore. Ambil 15 menit saja untuk menulis. Buat variasi kegiatan kita. Kita tidak akan rugi menyisihkan 15-30 menit untuk menulis. Akan sangat banyak manfaatnya.
Biasanya menulis dengan tulisan tangan saat menunggu Rektor menuju ruangan. Paling ya hanya dapat paragraf. Tapi itu lebih bermanfaat daripada tidak ngapa-ngapain.

P11
Apa tipsnya diwaktu menulis sedang berlangsung menemui jalan buntu atau kehabisan ide untuk melanjutkan

Menulis itu ibarat naik motor. Kalau macet berarti ada masalah bahan bakar atau yang lain. Istirahat, ngopi, baca buku, dan tengok kembali tulisan kita. Jeda tetapi tetap ingat yang ditulis. Bukan jeda tapi lupa dengan yang ditulis. Kayak remaja yang begitu hujan datang yang diingat mantan, padahal punya jemuran.

P12
Bagaimana caranya agar setelah membaca tulisan orang lain, kita tidak terpengaruh dengan gaya tulisan orang tersebut? Dan bagaimana memanajemen waktu dengan baik? Mohon pencerahannya.
Pengaruh atau tidak itu hanya proses dan waktu. Kita itu punya karakter kita sendiri. [2] manajemen waktu: buat jadwal secara baik dan ikuti. Jangan buat tapi tidak diikuti. Salam.

P13
Menerapkan disiplin dalam menulis benar saya rasakan dorongan terus untuk mengetik tuts laptop bukan ke medsos tapi ke word atau dikirim ke blog.

Namun kendala sekarang adalah mencari referensi buku. Di daerah kami, buku referensi masih kurang. Baik di perpustakaan daerah apalagi toko buku.

1. Bagaimana cara mencari referensi dengan syarat mudah tidak ribet? 

2. Bagaimana cara memilih buku atau bacaan referensi sesuai dengan apa yang kita mau tulis? 
Contoh saya mau tulis mengenai tips dan trik mengajar pada masa tatap muka terbatas ini. 

3. Bagaimana menjaga motivasi menulis ini terutama dalam hubungannya dengan keluarga, tempat tugas maupun mood harian?
Semangatnya penting dijaga Pak.
[1] Bapak bisa kunjungi: https://scholar.google.co.id. Di sini tersedia jutaan artikel jurnal dan buku. Bisa juga kunjugi: https://www.researchgate.net/. Dua itu saja dulu. Nanti komputernya nggak muat
[2] Kunjungi dua situs yang saya ketik di atas. Ketik: mengajar di masa pandemi.
 [3] Kuncinya ada pada diri sendiri.

P14
Bagaimana cara menumbuhkan gairah menulis? Dan bagaimana agar gairah menulis itu tetap stabil?
Kunci awalnya dipaksa Bu. Paksa diri untuk mencintai menulis. Nanti lama-lama akan terbiasa. Dulu memaksa diri untuk menulis. Sekarang merasakan nikmatnya.

Menulis itu berkah kata beliau. usul guru besar tanpa revisi sama sekali. tiga bulan 10 hari SK keluar. Selain karena anugerah Allah, faktor doa orang tua dan guru, faktor lainnya adalah karya tulis lebih dari cukup.


P15
Bagiamana cara kunci menulis esaayy dan menulis opini populer dengan mudah, karena jujur saya sangat sukar dimateri tersebut.

Bagaimana cara mengaplikasikan ide dengan bahan yang ada di sumber bacaan dengan baik.

 https://ngainun-naim.blogspot.com/2019/04/menikmati-mie-razali-banda-aceh_7.html.

Kunci menulis apa pun itu bisa dibedakan menjadi dua: kunci dasar dan kunci umum.
Kunci dasar menulis itu ya seperti yang sudah saya jelaskan pada banyak pertanyaan di atas
Kalau kunci umumnya ya berkaitan dengan jenis tulisan.
Sepanjang sudah menguasai kunci dasar: mau menulis jenis apapun biasanya mudah.

P16
Bagaimana cara mempertajam agar kita lebih mudah menemukan outline?Terima kasih
Bisa berlatih membuat outline sesering mungkin. Ingin menulis artikel, bikin outline. Semakin sering dilatih, semakin mudah. Sptnya sudah tidak ada pertanyaan yg masuk lagi, prof
Persilakan Pak Prof Ngainun Naim untuk memberikan closing statement.
Ilmu dan motivasinya yang luar biasa, Prof. Semoga Prof dan keluarga sehat selalu. Terima kasih banyak atas perhatiannya. Mohon maaf atas segala kekurangan. Mari kita tutup pertemuan malam ini dengan bersama2 membaca hamdalah. Alhamdulillahirobbil'alamiin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh.

2 komentar:

Zaky Zamani mengatakan...

Materi nya lengkap, cukup untuk dijadikan referensi.

Salam Literasi

Susi Rita Sahara mengatakan...

Kebiasaan itu memang diawali dengan paksaan ya,Bun...saya sangat merasa seperti itu. Materi malam ini asyik, seayik Ibu menuliskan resumenya, lengkap Bun.

Berkunjung ke rumah Bu Fasilitator dan Pak Pendamping Praktik

Hari ini Senin tanggal 15 April 2024 Saya bersama teman-teman berkunjung ke rumah Bu Fasilitator ibu Sudarsi, S.Pd., M.Pd dan pak PP Bapak H...