Sabtu, 29 Januari 2022

Resume ke 6 kelas belajar menulis PGRI.

Assalamualaikum wr wb. 
Pagi ini saya baru sempat mnuat resume ke 6 dua hari kemarin masih bolak balik ke rumah sakit untuk observasi berapa kali bapak melakukan HD setelah kreatine turun. Perkenalan moderator ibu Raliyanti pada hari Jum'at, 28 Januari 2022 di pertemuan ke-6 kelas belajar menulis PGRI

Acara pada pertemuan ke 6 dibagi menjadi 4 sesi:
1. Pembukaan
2. Pemaparan materi 
3. Tanya Jawab 
4. Penutup


1. PEMBUKAAN
Sebelum materi dimulai,  kegiatan agar lebih barokah diawali berdoa bersama menurut agama dan keyakinan kita masing-masing.

Kegiatan ini yang menjadi narasumber adalah Seorang guru muda hebat,berbakat dengan segudang karya dan prestasi. Yaitu Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd. Beliau adalah seorang pengajar di SMPN 8 Semarang, penulis, bloger dan sebelumnya beliau juga adalah peserta kelas belajar menulis PGRI yang bukunya juga tembus di penerbit mayor Andi Offset.Beliau akan memberikan materi Menulis Buku dari Karya Ilmiah.

2.PEMAPARAN MATERI 
Pemaparan narasumber berawal dari perkenalan beliau seorang guru IPA SMP dari salah satu kota di Jawa Tengah
Beliau mendapat amanah oleh om Jay pioneer kelas menulis ini dan jika boleh dibilang sebagai pembuka jalan bagi para guru yang ingin berkarya, untuk berbagi dengan para guru hebat di grup ini.
Meskipun tidak seaktif bapak ibu hebat lainnya, namun saya masih cukup sering menulis untuk salah satu rubrik di sebuah majalah. Masuk kepada materi,

membuat karya ilmiah. Apa itu? Bagi yang lulusan S1, pasti pernah berjuang dengan yang namanya skripsi. Bagi yang melanjutkan pendidikannya lagi ke jenjang S2, akan meningkat lagi jenis karya ilmiahnya yaitu membuat tesis, satu jenis karya ilmiah lagi (sebagai penunjang kenaikan pangkat bagi ASN) yakni PTK, best practice, makalah tinjauan ilmiah, artikel ilmiah. 

Dari sini kita dapat melihat bahwa manfaat karya ilmiah hanya sebatas untuk memenuhi tuntutan tertentu saja. Misal bagi mahasiswa S1, S2 atau S3 tujuannya semata hanya untuk memenuhi prasyarat agar dapat lulus dan dapat gelar, KTI sudah pasti dibiarkan tergeletak begitu saja di rak perpustakaan atau bahkan di gudang. 

Sebagai guru juga begitu KTI  setelah mendapatkan penilaian AK, maka akan disimpan oleh penulis itu sendiri. Jika beruntung, maka karya tersebut akan diberikan kepada pihak sekolah masing-masing dan akhirnya akan menambah koleksi buku di perpustakaan. Padahal, jika kita mengingat perjuangan untuk membuat dan menyelesaikan KTI tersebut, tentu tidak sedikit pengorbanan yang harus dikeluarkan, materi, waktu, atau bahkan psikis. Bahkan untuk sebagian orang ada yang menyelesaikan KTI sampai menghabiskan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Lantas, apakah kita rela jika karya yang sudah kita buat dengan usaha semaksimal mungkin, hanya kita sendiri yang menikmatinya atau hanya pihak tertentu saja yang mengetahuinya. 

Akan sangat disayangkan apabila informasi dan data penting yang tertulis dalam KTI dari hasil riset yang telah  dilakukan tersebut hanya tergeletak begitu saja di perpustakaan dan tidak dapat tersampaikan dan dinikmati masyarakat luas sebagai rujukan yang dapat memberikan solusi nyata.

Lalu bagaimana solusi nya? Ada satu solusi yang dinilai lebih memberikan banyak manfaat, yaitu mengubahnya menjadi sebuah buku.

Ada banyak manfaat mengkonversi karya ilmiah menjadi buku, antara lain. 
A. Dapat dibaca oleh masyarakat awam
B. Buku dapat diperjualbelikan, jadi ada keuntungan material yang dapat kita peroleh
C. Bagi para ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit. Jadi selain mendapatkan poin AK dari laporan PTK, juga akan mendapatkan poin dari publikasi ilmiah berupa buku tadi. Sekali dayung 2 pulau terlampaui.
D. Jika buku hasil konversi karya ilmiah milik kita banyak yang baca, banyak yang beli, ada kemungkinan nama kita sebagai penulis akan dikenal oleh banyak orang.
E. Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi buku

Bagaimana cara mengkonversi karya ilmiah ini menjadi sebuah buku,  berbeda antara format penulisan buku dengan format karya ilmiah.
kebetulan juga ibu narasumber sedang mengkonversi 2 karya tulis yang pernah saya tulis menjadi buku, jadi mungkin cara ini bisa digunakan oleh bapak ibu untuk membuat buku solo

Sebelum memaparkan trik konversi KTI menjadi buku,  perbedaan firman buku dan KTI pada umumnya harus tau
format buku :
- judul
- kata pengantar
- prakata
- daftar isi
- isi buku
- daftar Pustaka
- sinopsis
- profil penulis
Boleh ditambah daftar gambar, indeks,
format KTI pada umumnya :
- judul
- lembar pengesahan
- kata pengantar
- halaman persembahan
- daftar isi
- pendahuluan
- tinjauan Pustaka
- metode penelitian
- pembahasan
- kesimpulan
- daftar Pustaka
- lampiran

CARA KONVERSI KTI menjadi buku
A. Ubah judul
Biasanya, judul KTI menggunakan bahasa ilmiah,  kaki, dan panjang. Judul buku lebih cenderung menggunakan bahasa populer, santai dan singkat. Paling tidak maksimal 5-6 kata. 

Sebagai contoh, judul Skripsi "Efektivitas metode SEM berbasis Mind Map untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa mata pelajaran Kimia kelas X SMA".

Ketika diubah menjadi judul buku, menjadi :" Mudah belajar Sains dengan metode SEMMI ".
lebih singkat, padat, namun tidak mengubah arti dari judul karya ilmiah yang telah dibuat

B. Ubah daftar isi
Biasanya untuk beberapa karya ilmiah, daftar isi berupa 
BAB 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah
BAB 2 landasan teori
Bab 3 metode penelitian yang berisi rumus2 statistika
Bab 4 hasil dan pembahasan
Bab 5 penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Namun ketika diubah menjadi BUKU, daftar isi menjadi : (ikuti pedoman 2W+1H)
Bab 1 (why) berisi pentingnya, alasan penggunaan metode itu untuk pembelajaran. Masalah pembelajaran Sains selama ini, dll

Bab 2 (APA) berisi karakteristik, ciri khas, dari metode/media/model yang menjadi fokus dari tulisan

Bab 3,4,5, dan seterusnya How menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapannya.
Boleh juga mengembangkan materi dari bab 2 di KTI.
Sebagai contoh jika bab 2 KTI yang merupakan landasan teori ternyata berisi
2.1. hasil belajar
2.2. media pembelajaran
2.3. Modul
2.4. metode pembelajaran
2.5 pembelajaran berbasis riset
ketika menjadi buku dapat dibuat menjadi beberapa bab yaitu
Sub bab 2.1. hasil belajar menjadi bab 2 buku 
Bab 2 TEORI BELAJAR
2.1. belajar
2.2. permasalahan dalam pembelajaran
2.3. Hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
 bab 2.Sub2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku
Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN
3.1. Pengertian media
3.2. jenis media
3.3. manfaat media
Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku
Bab 4 mengenal modul 
4.1.pengertian modul
4.2. karakteristik modul
4.3.sistematika modul
4.4. kelebihan modul
dan seterusnya hingga sub bab dalam bab 2 selesai.

Dengan demikian hanya dari bab 2 KTI saja, sudah dapat menuliskan/ mengubahnya menjadi beberapa bab dalam buku. Jadi, perbanyak penjelasan teori dari bab 2 karya ilmiah dan juga hilangkan rumus statistika yang biasanya ada di bab 3 karya ilmiah.

C. Berikan pengetahuan baru yang terkait dengan isu sekarang. Sebagai contoh, mind map dikaitkan dengan tuntutan pembelajaran abad 21 yang mengharuskan peserta didik memiliki kompetensi 4C yaitu Communications, collaboration, creativity, dan critical thinking. Atau dapat juga dihubungkan mind map sebagai sebuah media efektif dalam pembelajaran di masa pandemi yang notabene jam mata pelajaran dipangkas sehingga guru tidak memiliki waktu yang cukup untuk menyelesaikan semua KD yang ada

D. Boleh menampilkan hasil penelitian tetapi jangan terlalu banyak. Hasil yang ditulis hanya data penelitian yang penting saja

E.  Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku.

F. Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book,,atau karya ilmiah lainnya. Namun, hindari menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain sebagainya

H. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan Dengan aturan Penerbit.

 I. Agar tidak dikatakan self plagiarisme, sebaiknya kita tidak hanya sekedar copy paste KTI kita untuk dijadikan buku. Kita tetap menulis ulang setiap kalimat yang ada, tanpa mengubah arti dari kalimat yang ada di KTI asli. 

Teknik parafrasa akan membantu penulis ketika ingin menuliskan ulang KTI nya menjadi buku
Dengan demikian, membuat  buku dari karya ilmiah bukan berarti hanya mengubah cover dan judul saja sementara isi sama persis dengan KTI yang sudah kita punya. Itu merupakan suatu kesalahan karena akan menjadi self plagiarisme untuk karya kita. Kita harus mengubahnya sesuai dengan aturan yang ada sehingga KTI versi buku tidak akan sama struktur dan isinya dengan KTI aslinya.

Demikian untuk pemaparan dari pertemuan ke 6 ini,dilanjutkan acara sesi diskusi.

3. TANYA JAWAB
 P1
 dari Bu Siti Rohani 
SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah
Gelombang 23 Mengenai PTK
Untuk BAB 1 Bagaimana cara mengidentifikasi masalah dan rumusan masalahnya
untuk BAB 4
Boleh kah 2 siklus 4 kali pertemuan saja
Lama penelitian minimalberapa  bulan
N
Untuk identifikasi masalah masuk ke bagian WHY pada penulisan buku. Dapat dijadikan alasan mengapa hal itu dilakukan. Rumusan masalah tidak perlu dituliskan dalam buku
Untuk pertanyaan berikutnya, mungkin ini terkait tentang PTK  jadi agak beda bahasan. Jumlah pertemuan dalam penelitian boleh berapapun asalkan sudah dapat menyelesaikan Kompetensi dasar yang dijadikan fokus penelitian. Lama penelitian berbeda tergantung dari skenario pembelajaran yang dibuat oleh masing-masing peneliti. Ini juga terkait dengan instrumen yang dibuat. Baik itu RPP, form penilaian.

P2
Nama Parni dari Wonosari, Gunungkidul, Gel 23 Apakah mengubah KTI yang sudah 5 tahun lebih dapat diubah menjadi Buku? Bagaimana trik agar mengubah menjadi buku menarik, tanpa mengubah esensi isi KTI tersebut?
N
Diperbolehkan asal daftar Pustaka diperbaharui (minimal 5 tahun terakhir) dan isi dikaitkan dengan kondisi sekarang seperti yang sudah saya jelaskan di poin C. Tujuannya agar isi buku lebih kekinian dan menjawab masalah di masa sekarang. 

Tulislah kalimat buku dengan bahasa yang sederhana, komunikatif dan lebih memahamkan bagi para pembaca karena KTI cenderung menggunakan bahasa kaku dan ilmiah yang cenderung membuat bosan para pembacanya.

P3
1. Untuk mengkonvesi KTI kita ke buku apakah boleh di lakukan dengan covi paste tanpa mengetik ulang isinya. 
2. Apakah catatan kaki di kti juga dimasukan ke buku. 
N
Sudah jawab di poin I dan 12 silahkan dapat dipahami kembali 
2. Catatan kaki masuk ke isi buku, agar isi buku juga lebih lengkap dan jelas

P4
Bu. Rismaya dari Pangkalpinang, gelombang 23.
Bagaimana dgn anggapan menulis buku karya ilmiah tdk menarik dan mgkin tdk terlalu banyak peminatnya bila 
dibandingkan dengan menulis buku-buku cerita seperti novel atau buku biografi? 
Otomatis dari segi keuntungan atau popularitas, penulis buku ilmiah tdk terlalu banyak mendapatkannya
N
Tiap genre buku baik itu fiksi atau non fiksi, pasti memiliki para pembacanya tersendiri. Buku-buku fiksipun banyak jenisnya, ada novel, kumpulan cerpen, puisi, dll yang biasanya dibaca saat kita ingin relax, memperkuat daya imajinasi, meningkatkan motivasi, atau hanya sekedar hiburan semata. 
Buku non fiksi pun juga sama, pasti tetap ada pembacanya. Contohnya saja jika kita ingin mengajar, tidak lepas dari bahan bacaan buku non fiksi. Ketika kita ingin membuat PTK misalnya, pasti mencari buku non fiksi. 
Apapun jenis bukunya, setiap buku pasti akan menemui takdir pembacanya meskipun berbeda jumlah pembacanya. Yang terpenting niat awal kita menulis adalah untuk berbagi, berbagi ilmu, berbagi pengalaman, berbagi pengetahuan. Jikalau buku tersebut ternyata banyak peminat dan dibeli banyak orang, itu berarti bonus tersendiri bagi kita.

P5
Marhani dari Tolitoli.
1. Bagaimana cara mudah membuat karya ilmiah yang baik? 
2. Apa saja yang perlu diperhatikan atau hal apa saja yang penting dalam penulisan karya tulis ilmiah
N
1. Ide orisinal, menjawab permasalahan yang ada, mudah diaplikasikan atau dibuat, tidak plagiat tentunya
2. Yang pertama pastinya format penulisan, karena biasanya pihak juri akan melihat apakah karya tersebut sesuai aturan atau tidak
- tema juga harus sesuai
- ide orisinal dan unik
- menjawab masalah yang sedang hangat diperbincangkan
- EYD dan PUEBI juga wajib diperhatikan
- referensi atau pustaka terbaru (biasanya pustaka 5 tahun terakhir)

P6
Siska, gelombang 23, Nagekeo  
Bagaimana kriteria dalam menentukan judul KTI agar tepat dan menarik
N
Biasanya judul dengan mengubahnya menjadi akronim, masih disukai, contoh : metode SEMMI (SEM berbasis mind map) pada peningkatan.
Atau
Pengembangan WEBDROID (website android) pada mata pelajaran.

P7
Widuri Permata AR, S. Pd-Lombok Barat
(1) Apa kesulitan terbesar dalam menulis buku dari KTI? Bagaimana mengatasinya (2) Siapa yang paling mendukung dan memotivasi ibu dalam menulis.
N
1. Kesulitan terbesar yang saya rasakan dan mungkin ini juga dirasakan oleh yang lain adalah manajemen waktu. Karena sebagai seorang guru apalagi suami/istri, ada tanggung jawab lain yang harus kita selesaikan. Terkadang sudah membuat time schedule gagal
Intinya, konsekuen dan konsisten adalah kunci utama penulisan buku ini bisa selesai tepat pada waktunya. Terkadang keras pada diri sendiri itu perlu jika memang ingin berjaya.
2. Ketika pertama kali menulis buku, tentunya om jay adalah penyemangat untuk menulis. Awal mula hanya ingin menulis di BLOG saja, namun ketika prof Eko hadir dan memberikan tantangan menulis buku di penerbit mayor, saya beranikan diri untuk mengikuti tantangan tersebut. Dan disinilah peran keluarga (suami + anak) sangat besar dan membantu saya. Karena jujur, tantangan tersebut membagi jadwal saya untuk keluarga. Tetapi suami terus memberikan support sehingga hasilnya juga berakhir memuaskan
Jadi, banyak yang mendukung dan memotivasi saya untuk menulis buku hingga sekarang ini. Namun, orang terdekat tetap jadi supporter utama saya

P8
Bu Elmi dari Pasuruan -Jawa Timur.
Pertanyaan saya:
1. Bagaimana cara merubah KTI sehingga menjadi buku yang bagus?
2. Apakah ada trik-trik khusus di luar syarat-syarat perubahan format KTI menjadi buku?
3. Apakah ada angka kredit untuk pembuatan buku solo dengan karier guru pppk?
N
Intinya banyak keuntungan lah, tidak hanya sekadar naik pangkat atau golongan saja

Untuk pertanyaan 1 dan 2 sudah saya jelaskan pada poin 11 dan 12 A hingga H. Bisa dibaca kembali bu 

Pertanyaan 3, dari sepengetahuan saya karena di sekolah tempat saya mengajar sudah ada guru berstatus PPPK angkatan pertama, semua pengembangan kompetensi dan profesi guru PPPK sangat perlu dilakukan karena dievaluasi setahun sekali. Mungkin mirip dengan pengajuan angka kredit bagi guru ASN. Namun, untuk teknisnya saya juga kurang paham bu. Ditunggu saja aturan dari pemerintah. 
Namun, tidak ada salahnya berkarya, karena dengan karya akan menambah kompetensi kita, pengalaman, pengetahuan dan teman.
 P9
Selamat mlm Ibu. Sy Yustinus Masae. Moho. Pertanyaan apakah skripsi ini bisa jadi buku

 P10
Fransisco Xaverius Fernandez dari SMPN 1 Praya Lombok Tengah NTB, bertanya:
1. Untuk judul bagaimana meramunya agar tidak menjadi seperti plagiat dan menarik. Karena pada PTK sering kali mempunyai kemiripan judul. Apalagi jika mau di cetak ber-ISBN. 
2. Judul adalah halaman muka sebuah buku. Bagaimana agar tidak terlalu angker sehingga bisa dibaca banyak pihak bukan hanya akademisi.
3. Mohon ijin saya sedikit copy paste urutan penjelasan Ibu Nora. Agar bisa melihat maksudnya lebih dalam.
Pertanyaan saya : dalam PTK yang di lihat adalah hasil belajar anak-anak. Apakah di buku perlu ditulis nama mereka atau ada saran lainnya?
Termasuk tindakan dalam beberapa fase/ siklus.
4. Untuk kajian pustaka apakah cukup ditulis yang di PTK kita atau perlu ditambahkan?
5. Bagaimana mengembangkan bab penutup PTK kesimpulan dan saran.
N
1 dan 2 mengenai kiat mengubah judul sudah saya paparkan pada poin 12 A. Silahkan dapat dibaca ulang
3  tidak perlu penyebutan nama. Bisa dituliskan bahwa metode ini sudah diaplikasikan dalam pembelajaran di kelas.dan menghasilkan peningkatan sebesar.%
4. Kalau saran saya ditambah pak agar isi buku lebih kaya dan jelas. Pustaka juga yang terbaru, minimal 5 tahun terakhir
5. Bab terakhir dapat diubah menjadi kelebihan dan kelemahan penelitian yang dilakukan
P11
Untuk membuat buku dari KTI dg judul Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui model Discovery Learning disertai penerapan pendekatan keterampilan proses di kelas IX, maka judul buku menjadi "Efektivitas model discovery Learning dan pendekatan keterampilan proses" Bolehkah? 
Kemudian bab berikutnya krn hanya tentang belajar, model discovery learning dan pendekatan keterampilan proses, maka bisa ditambah dg 4C?
Zunnurin Isnaini, Pasuruan
N
Untuk judul, mungkin bisa diringkas lagi menjadi Belajar IPA dengan discovery learning berbasis keterampilan proses
Betul bu,, mungkin bisa ditambah tentang tinjauan model pembelajaran, jenis model, pendekatan pembelajaran, jenis pendekatan

P12
Penelitiannya sudah  lama lebih dari 5 tahun boleh di buat buku populer?
arfan, gel 24, Bogor
N
Boleh namun tetap diperbarui isinya

 P13
Faridah Lasanipa
Kota asal : Muna Sulawesi Tenggara.
Minta saran untuk mengkonversi KTI saya ke buku. Judulnya Implementasi Manajemen Kelas Dalam Pembelajaran Al-Qur'an Hadits Pada Madrasah Tsanawiyah Kabupaten Muna
N
Bagaimana diubah supaya menjadi judul popular dan singkat.
Pembelajaran dan manajemen kelas

P14
Masalah klasik dan non-teknis jika dikaitkan dengan tema malam ini. Memang kita punya karya tulis hasil riset minimal skripsi, tapi kebanyakan file nya sudah usang dan tidak relevan dengan zaman kekinian. 
1. Mungkin masalah ini dialami para peserta. jika file KTI kita ternyata hilang misalnya akibat terkontaminasi virus, bagaimana caranya agar secara cepat kita menuliskannya kembali?
2. Dalam paparan tadi sudah dicontohkan tentang bagaimana mengubah judul..tapi saya masih belum memahami trik dan tips yang tepat untuk mengubah judul dari hasil penelitian agar lebih simpel dan menarik minat pembaca.
Misalnya, masalah penelitian berupa kinerja pengawas sekolah dalam implementasi supervisi akademik dan bentuk penelitiannya berupa penelitian evaluasi. Mohon pencerahannya. Terima kasih

P15
Nelwiza dari SMPN3 Tualang, Saya akan menanyakan tentang karya ilmiah yang akan ditulis. Bagaimana membuat penelitian untuk suatu karya tulis agar lebih cepat waktunya.
N
1. Untuk. Pertanyaan ini, mohon nmaaf ibu, saya kurang bisa membantu karena lebih ke teknik komputer nya. Saran saya, ibu bisa mendatangi tempat service komputer atau ahli komputer untuk menanyakan hal tersebut
2. Kalau dari fokus penelitian yang ibu ajukan, saran judul dari saya adalah pengawas sekolah VS supervisi. 
Jadi yang terpenting di bagian judul adalah apa yang menjadi fokus penelitian kita itulah yang dimasukkan dalam judul buku. Namun bahasanya dibuat lebih kece saja agar tidak cenderung kaku
N
Sebenarnya cepat atau tidaknya suatu penelitian tergantung dari skenario pembelajaran yang akan kita rancang. Dan semua itu tertuang dalam RPP.  
Sebagai contoh, dalam KD 1 semester ini, saya memiliki 4 topik bahasan. Nah, topik bahasan itu selesai dalam 4 kali pertemuan. Itu juga bisa. Ataupun 4 topik menjadi 3 kali pertemuan saja + 1 pertemuan evaluasi akhir. Tidak masalah. 
Intinya kembali lagi kepada tujuan kita penelitian. Apakah kita hanya butuh data atau hanya butuh angka kredit dari karya itu atau memang berniat memperbaiki kondisi pembelajaran di kelas,, tentunya ini juga akan menentukan cepat tidaknya sebuah penelitian. 
Namun, saran narasumber karena subjek penelitian adalah siswa yang kemampuannya beragam, janganlah hanya berfokus pada data penelitian saja namun pada apakah ada perubahan baik setelah diterapkan suatu kondisi tertentu pada kelas tersebut. Toh, sudah jadi tanggung jawab kita bukan pendidikan siswa-siswi kita?

P 16
1. Cut nisaul rafiqa dari Aceh
Apakah dalam buku, yang manuskrip hasil analisis dalam skripsi itu boleh dimasukkan atau tidak? karna manuskrip yang saya buat terkandung dua bahasa, bahasa Aceh dengan bahasa Indo.
2. Apakah nanti dalam sebuah buku bahasa yang dicantumkan harus seperti bahasa di skripsi, atau bebas memasukkan bahasa yang lain?
N
Bisa dimasukkan contoh skripsinya 
1. Untuk isi buku, bebas bu,, tergantung masing-masing penulis karena gaya tiap. Penulis berbeda. Namun, jika ada bahasa daerah, alangkah baiknya ada translate atau mungkin penjelasan setelahnya. Gunanya agar pembaca juga paham 
2. Bahasa buku konversi dari KTI sebaiknya bahasa santai dan komunikatif namun tetap sesuai PUEBI dan EYD yang berlaku

P17
Lastika dari kota Pematangsiantar
Saat akan menulis, tiba2 tersendat karena ada kerjaan lain, bagaimana agar rencana menulis tidak tertunda-tunda yah buk? 
N
Jika terjadi. seperti ini, akhirnya tetap keras pada diri sendiri. Buku tetap sesuai deadline harus selesai. Namun, proses pengerjaan yang ekstra lembur karena kita yang tidak konsekuen dan menunda-nunda penulisan. 
Agar tidak sering menunda-nunda pekerjaan, bangkitkan kembali NIAT dan motivasi menulis. Berkumpul dengan teman yang punya kesukaan sama bisa memantikkan semangat lagi.

P18
Mohamad Ashabul Yamin dari Lombok Timur, NTB mohon materi malam ini dapat diberikan dalam bentuk file.

P19
Judul Pengaruh Panjang Entries Terhadap pertumbuhan bibit mangga dengan  metode grafting. Saran ibu judul yang menarik untuk dibuatkan buku.
Yustinus Masae
N
Metode grafting pada pembibitan

P21
Maria
Selamat ma
Pertanyaan
1. Bagaimana prestasi itu diraih pada usia yang masih muda belia
2. Bagaimana memulai karya ilmiah dimulai dari hal yang mudah dilakukan sebagi pemula
3. Bagaimana menjadikan “case siswa” menjadi karya ilmiah (saya sebagai guru BK)
4. Bagaimana cara mengutip pendapat atau teori dari penulis dalam membuat opini
N
1.Tiap akhir tahun saya selalu evaluasi, kekurangan saya apa baik sebagai pengajar, ibu, istri dan pengembangan diri saya. Ini saya jadikan resolusi dan target tahun baru. Namun tetap, ada keluarga sebagai main support saya untuk bisa meraih semua itu bu 
2. Ide adalah pintu dari sebuah tulisan. Jika sudah ada ide, maka menulis dapat lancar 
3. Studi kasus dari teknik apa (disebutkan solusi untuk mengatasi permasalahan siswa)  terhadap masalah apa (masalah yang terjadi pada siswa).
4. Kutipan ada yang berupa kutipan langsung dan tak langsung. Parafrase, menyimpulkan, meringkas, ini juga termasuk salah satu kutipan sebenarnya

P20
Saya sempat membuat karil dengan judul" Upaya meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran tematik terpadu dengan metode Permainan lompat tali siswa kelas 1 SDN Wonokerto Kabupaten Pasuruan.
Judul:
Upaya meningkatkan pemahaman siswa pada materi nilai tempat puluhan dan satuan dengan permainan numerasi kelas 1 SDN Wonokerto kab Pasuruan.
Selamat malam bu Eni
Untuk judul buku, masih terlalu panjang. Dapat dipersingkat lagi bu, menjadi Serunya belajar MTK dengan Numerasi kelas

4. PENUTUP 
Karena kita sudah sampai diakhir waktu dan sdh tidak ada lg pertanyaan yg masuk maka kelas belajar ini akan ditutup. Namun sebelumnya dipersilakan kepada bu Noralia untuk memberikan closing statement.
Bapak ibu disini adalah para guru pilihan yang ingin terus belajar dan menjadi guru pembelajar. Teruslah berkarya, teruslah menulis, dan jadikan buku sebagai muara dari tulisan-tulisan Anda. Jangan khawatir tidak akan ada pembaca yang menyentuh buku anda, karena suatu karya yang dikerjakan dari hati, akan sampai ke hati juga dan menyentuh hati para calon pembaca. Moderator mohon undur diri dan mohon maaf atas segala khilaf dlm memandu pertemuan 6 ini.
Nunung Fika Herawati Efendi, Januari 2022

3 komentar:

KONSELING BAHAGIA mengatakan...

Resume nya lengkap dan bermanfaat.
Terima kasih. Salam Literasi 👍👍

Rina harwati mengatakan...

Lengkap Bund tulisannya. Keren

Nunung Fika Herawati Efendi mengatakan...

Terimakasih sudah mampir di blog dan memberikan masukan

Berkunjung ke rumah Bu Fasilitator dan Pak Pendamping Praktik

Hari ini Senin tanggal 15 April 2024 Saya bersama teman-teman berkunjung ke rumah Bu Fasilitator ibu Sudarsi, S.Pd., M.Pd dan pak PP Bapak H...