NUNUNG FIKA HERAWATI EFENDI, S.Pd. SD NEGERI 01 DOPLANG, KECAMATAN KARANGPANDAN, KABUPATEN KARANGANYAR, JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF PENDIDIKAN CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 9 KABUPATEN KARANGANYAR DENGAN MODEL SIX THINKING HATS ( TEKNIK 6 TOPI )
PERKENALKAN............. NUNUNG FIKA HERAWATI EFENDI,S.Pd CGP Angkatan 9 Ibu SUDARSI, S.Pd,.M.Pd. Fasilitator Bapak HENDRO MURWOTO,S.Pd Pengajar Praktek
Six Thinking Hats ( Teknik 6 Topi ) Model Six Thinking Hats
diperkenalkan oleh Edward de Bono pada tahun 1985. Model ini melatih kita
melihat satu topik dari berbagai sudut pandang, yang disimbolkan dengan 6 warna
topi. Setiap topi mewakili cara berpikir yang berbeda. Topi Putih Tuliskan
informasi sebanyak - banyaknya terkait pengalaman yang terjadi ( fakta ) MODEL
REFLEKSI Topi Merah Gambarkan perasaan Anda terkait dengan topik yang sedang
dibahas. Topi Kuning Tuliskan hal - hal positif yang terkait dengan topik
tersebut. Topi Hitam Tuliskan kendala,hambatan atau resiko dari tindakan
/peristiwa yang sedang dibahas. Topi Hijau Jabarkan ide - ide yang muncul
setelah mengalami peristiwa tersebut. Topi Biru Tarik kesimpulan dan bandingkan
dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
Jadwal Paket Modul 1.4 tertera pada link berikut :
https://penanunungfika.blogspot.com/2023/10/paket-modul-1-modul-14.html
Dimodul 1.4 tentang
budaya positif,masih sama yaitu menggunakan alur “ MERDEKA “ Mulai dari
diri,Eksplorasi konsep,Ruang kolaborasi,Demontrasi kontekstual,Elaborasi
pemahaman,Koneksi antar materi,Aksi nyata.
Mulai dari diri ,di sini saya diingatkan kembali tentang pengetahuan awal konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara dihubungkan dengan konsep lingkungan dan budaya positif disekolah.Saya diberi beberapa pertanyaan pematik bagaimana mengamati sistem rancangan disekolah yang dapat menciptakan lingkungan positif serta mendukung murid menjadi pribadi yang bahagia,mandiri,dan bertanggung jawab,sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara.
https://penanunungfika.blogspot.com/2023/10/pendahuluan-modul-14.html
Di eksplorasi konsep
menjelaskan beberapa materi tentang budaya positif yaitu
2.1 disiplin positif
dan nilai - nilai kebajikan universal
yaitu serangkaian
pembahasan tentang makna disiplin positif menurut Ki Hajar Dewantara dan Diane
Gossen dimana kedua pakar pendidikan mengartikan disiplin sebagai bentuk
kontrol diri, yaitu belajar untuk kontrol diri agar dapat mencapai suatu tujuan
mulia.tujuan mulia mengacu pada nilai - nilai yang dianut seseorang.nilai
tersebut sebagai nilai - nilai kebajikan yang universal.
2.2 Teori Motivasi,Hukuman,dan
Penghargaan ,Restitusi
Teori dimana saya harus
mempunyai motivasi menjadi orang yang diinginkan dan menghargai diri sendiri
dengan nilai - nilai yang dipercaya.serta mengetahui tentang perbedaan
hukuman,konsekuensi dan restitusi.hukuman adalah sesuatu yang bersifat
menyakitkan baik bersifat fisik maupun psikis,konsekuensi suatu yang sudah
terencana atau sudah disepakati dan retritusi adalah proses menciptakan kondisi
bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka bisa kembali pada kelompok mereka
dengan karakter yang lebih kuat( Gossen ; 2004)
PENTINGNYA PENDIDIKAN
DALAM KEBERLANGSUNGANNYA HIDUP
2.3 Keyakinan
kelas
Dalam materi ini saya
dapat menganalisis pentingnya memiliki keyakinan sekolah / kelas sebagai
fondasi dan arah tujuan sebuah sekolah/kelas,yang akan menjadi landasan
dalam memecahkan konflik di dalam sebuah sekolah /kelas.
2.4 Kebutuhan
Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas
Dalam materi ini
saya mengetahui bahwa manusia mempunyai 5 kebutuhan dasar yaitu kebutuhan
bertahan hidup,kasih sayang dan rasa diterima(kebutuhan untukditerima)
penguasaan(kebutuhan pengakuan atas kemampuan),kebebasan(kebutuhan akan
pilihan),kesenangan ( kebutuhan untukmerasa senang),dalam materi ini kita untuk
berimjinasi tentang dunia yang berkualitas yang kita inginkan.
2.5 Restitusi -
Lima posisi kontrol
Di dalam materi ini
tentang 5 materi kontrol yang harus diterapkan oleh seorang guru menurut
Dr.William Glasser,Gossen yaitu penghukum,pembuat merasa
bermasalah,teman,pemantau dan manajer,
2.6. Restitusi -
Segitiga Restitusi
Seorang guru dalam
menanamkan disiplin positif pada murid sebagai budaya positif disekolah dengan
menggunakan segitiga restitusi,yang terdiri dari menstabilkan
identitas,validasi tindakan yang salah,dan menayakan keyakinan.
Di kolaborasi konsep
saya dan cgp lain menganalisis kasus-kasus yang disediakan di LMS
berdasarkan konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif dalam Komunitas
Praktisi, dan mempresentasikan hasil analisis studi kasus berdasarkan
konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif.
Di kolaborasi konsep
kita dipertemukan secara daring dengan instruktur, dimana kita berdiskusi
tentang konsep - konsep inti dalam budaya positif.
Di demontrasi
kontekstual saya mempraktikkan segitiga restitusi dengan satu murid dengan 2
kasus mengenai murid yang melanggar peraturan sekolah.
Di koneksi antar materi
saya ditugaskan untuk mengaitkan materi disiplin positif dengan modul 1.1, 1.2,
dan 1.3.
Di aksi nyata kita
ditugaskan untuk membuat membuat webinar
kecil atau group
sharing untuk dapat menyampaikan pembelajaran dari penerapan konsep inti
dari modul budaya positif serta pemahaman mengenai konsep-konsep inti
dalam modul Budaya Positif.
2. FEELINGS
Perasaan saya saat
mempelajari modul 1.4 adalah senang,karena saya merasa menambah ilmu baru
tentang budaya positif , dan banyak hal yang mungkin selama ini saya telah
keliru menerapkan budaya positif,terutama tentang dihukum oleh penghargaan,
serta kita menganggap murid sebagai teman.Banyak hal - hal baru yang saya ketahui,saya
merasa dengan adanya modul ini membuat saya sebagai pendidik lebih memahami
tentang budaya positif yang harus diterapkan disekolah.
3. BENEFITS
Dalam modul ini banyak
hal - hal positif yang saya peroleh ,dimana dulu saya sebagai pendidik selalu
membuat murid merasa bersalah dengan kesalahan yang dibuatnya, dan sebagai
penghukum yang membuat murid semakin takut kepada kita.sekarang saya memahami
bahwa seorang guru harus bisa menjadi seorang manajer yang mana mengembalikan
tanggung jawab pada murid untuk mencari jalan keluar permasalahan dengan
menggunakan segitiga restitusi.
4. CAUTIONS
Dalam mempelajari modul
ini tentunya ada kendala yang saya hadapi,yaitu materi yang begitu banyak serta
dibarengi dengan banyak tugas sekolah, membuat saya harus dapat membagi tugas
agar dapat terselesaikan dengan tepat waktu.Dan saya masih belajar untuk dapat
menerapkan budaya positif di sekolah.
5. CREATIVITY
Alhamdulillah setelah
mempelajari modul 1.4,saya mempunyai gambaran untuk menjadi seorang guru yang
akan menerapakan disiplin di sekolah dan berusaha menjadi seorang guru yang
mampu menjadi manajer dalam menangani kasus dengan menggunakan segitiga
restitusi.Berusaha menjadi teladan bagi murid.
6. PROCESS
Kesimpulan yang dapat saya ambil adalah seorang guru harus mempunyai disiplin diri, Dimana kita dapat mengontrol diri, dan bagaimana menguasai diri untuk memilih tindakan yang mengacu pada nilai - nilai kebajikan universal, Sehingga mampu menciptakan anak - anak yang memiliki disiplin diri sehingga mereka bisa berperilaku dengan mengacu pada nilai - nilai kebajikan unversal dan memiliki motivasi instrinsik bukan ekstrinsik. Sedangkan cara menanamkan disiplin positif pada murid dengan menggunakan segitiga restitusi.Dimana restitusi membantu murid manjadi lebih memiliki tujuan ,disiplin positif , dan memulihkan dirinya setelah berbuat salah. Seorang guru adalah manajer bagi murid - muridnya, dimana guru berbuat sesuatu bersama dengan murid,mempersilahkan murid mempertanggungjawabkan perilakunya, mendukung murid agar dapat menemukan solusi atas permasalahannya sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar