Rabu, 22 November 2023

Jurnal-Refleksi-Dwi-Mingguan-Modul-2-3

JURNAL Dwi Mingguan Modul 2.3

Coaching Untuk supervisi Akademik
Nunung Fika Herawati Efendi, S.Pd

Salam guru penggerak ,dalam Modul 2.3 di CGP Angkatan 9 dimulai tanggal 17 Nopember 2023 yaitu melanjutkan dari modul 2.2 dan akan berakhir tanggal 7 Desember 2023. Dari modul 2.3 ini kita belajar banyak tentang supervise Akademik baik dalam lingkup yang lebih luas maupun dalam dunia Pendidikan.

Catatan revleksi saya tentang modul 2.3 ini berisikan tentang peristiwa yang saya alami,perasaan yang muncul dan hal baru yang kita temukan nantinya akan kita aplikasikan sebagai kegiatan aksi nyata

Masih banyak hal yang baru bagi kami , tentang coaching sebagai supervisi Akademik, pengetahuan ini kita pelajari mulai dari diri , kemudian diskusi Bersama teman teman, dan juga ruang kolaborasi, serta unggah tugas yang harus kita selesaikan .

Jurnal Dwi mingguan merupakan salah satu tugas yang harus dibuat oleh CGP ini merupakan refleksi diri setelah mengikuti pelatihan yang tertulis secara rutin setiap 2 minggu sekali.

Pada jurnal kali ini saya konsisten dengan model 4 F ( Fact, Feeling,Finding dan future )yang di kembangkan oleh Dr Roger Greenaway

Jadwal Paket Modul 2.3

1. Mulai dari diri dan eksplorasi konsep mandiri hari Jumat tanggal 17 November 2023
2. Eksplorasi konsep mandiri hari Senin tanggal 20 November 2023
3. Due date Koneksi Antar Materi modul 2.2 Senin tanggal 20 November 2023
4. Eksplorasi konsep mandiri Selasa tanggal 21 November 2023
5. Eksplorasi konsep forum diskusi Rabu tanggal 22 November 2023
6. Eksplorasi konsep forum diskusi Kamis tanggal 23 November 2023
7. Ruang Kolaborasi hari Jumat tanggal 24 November 2023
8. Jurnal Dwi mingguan hari Sabtu tanggal 25 November 2023
9.Ruang Kolaborasi hari Senin 27 November 2023
10. demonstrasi Konstektual hari Selasa tanggal 28 November 2023
11. Demonstrasi Konstektual hari Rabu tanggal 29 November 2023
12 Elaborasi pemahaman/ koneksi antar materi hari Kamis tanggal 30 November 2023
13. Due date ruang kolaborasi modul 2.3 Hari Kamis tanggal 30 November 2023
14. Elaborasi pemahaman/koneksi antar materi hari Jumat tanggal 1 Desember 2023
15.Aksi Nyata Senin-Kamis 4-7 Desember 2023
16 Due date demonstrasi Konstektual modul 2.3 hari Senin tanggal 4 Desember 2023
17. Post test Paket Modul 2 hari Selasa tanggal 5 Desember 2023
18. Due date Koneksi antar materi modul 2.3 hari Kamis tanggal 7 Desember 2023
Fact ( peristiwa )
 Setelah belajar banyak tentang modul 2.2 tentang pembelajaran Sosial Emosional {PSE} .Pembelajaran 2.3 Diawali dari mulai diri dendiri, yaitu memahami materi secara pribadi dan juga mendengarkan bermacam -macam video kemudian menjawab berbagai pertanyaan,

Jujur pada dasarnya saya pribadi masih merasa belum paham tentang apa itu supervisi Akademik dengan model coaching , namun pada akhirnya mulai sedikit pahan setelah adanya diskusi Bersama dan juga ruang kolaborasi yang disediakan,Dalam kegiatan ruang kolaborasi disampaikan juga perbedaan antara coaching,mentoring, konseling,fasilitasi,dan training.yang kesemuanya itu sangatlah berbeda,

CGP juga di berikan pertanyaan yang menyangkut bagaimana perasaanya Ketika di supervise, dan diminta menjelaskan proses supervise akademik yang edial, yang menumbuhkan diri CGP menjadi pribadi yang mampu menjadi pemimpin /kepala sekolah.

namun inti dari Coaching supervise Akademik yaitu serangkaian aktifitas yang bertujuan untuk memberikan dampak secara langsung pada guru dalam kegiatan yang bermakna di kelas.

Kopetensi inti coaching denagn percakapan alur TIRTA yang diawali dengan Latihan di ruang kolaborasi dan juga praktek yang dilaksanakan secara kelompok, serta refleksi yang dilakukan Bersama rekan , pemahaman saya , apa supervise berbasis ciaching , yaitu supervise yang sifatnya mengantarkan seseorang,lebih kepada kemitraan yang bertujuan untuk membangun ide,menfasilitasi pertumbuhan,menumbuhkan ide ide baru,dalam sarana pengembangan potensi. hal yang penting adalah bagaimana adanya pemberdayaan cochee bukan menggurui atau bahkan memberikan sulusi terhadap coachee.

Menurut KHD lebih kepada menuntun kekuatan kodrat dalam memperbaiki lakunya, jadi coaching adalah menuntun potensi agar mencapai keselamatan sebagai manusia,atau anggota masyarakat.

Guru Membebaskan murid untuk menemukan kekuatan dirinya dan pendidik sebagai pamong, dalam memberdayakan potensi yang ada agar murid menemukan kekuatan dirinya."

Feeling (Perasaan)

Selama belajar di modul 2.3 tentang coaching supervisi akademik, diawali dengan Ruang kolaborasi,saya merasa senang karena membuka wawasan, dan juga merasa bisa berbagi pengalaman sesama teman yang nantinya akan kita gunakan dalam pembelajaran yang berpihak pada murud sehingga mampu merubah paradigma yang ada.

Dari sisi lain saya merasa cemas tidak bisa mengerjakan tepat waktu karena berbenturan dengan penjaringan murid , lomba Hari Guru Nasional saya maju pidato bahasa Jawa dan pelaksanaan penilaian sumatif akhir semester gasal kebetulan saya koordinator soal kelas 1 , namun dengan pembagian waktu yang tepat akhirnya semua berjalan dengan baik.

Dalam praktik menjadi Coach dan coachee saya merasa sangat beruntung mendapatkan patner bapak Wahyu dan Bu Shamaniatun yang sangat menyenangkan sehingga percakapan mengalir begitu saja dan tidak terasa namun dari situlah sulusi -solusi kami dapatkan tanpa ada keterpaksaa, sumbang ide dari coach. Selain itu saya sangat bangga bahwasanya patner saya juga merasakan hal yang sama.

Pembelajaran.( Finding )
Dari pembelajaran modul 2.3 coaching supervise Akademik saya merasakan mendapat ilmu yang sangat berguna kelak kemudian hari untuk meningkatkan kopetensi saya sebagai pemimpin pembelajaran , baik di sekolah,keluarga bahkan dalam masyarakat.

Rangkaian supervise akademik ini di gunakan kepala sekolah untuk perbaikan dan pengembangan guru di sekolah,Dari sinilah awal kepala sekolah menuntun warganya untuk selalu mampu mengembangkan kopetensinya .

Pengembangan kebutuhan kopetensi diri dan orang lain dengan menggunakan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan sangatlah di prioritaskan,Pendekatan yang biasa digunakan adalah pendekatan yang diawali dengan paradigma pengembangan yang memberdayakan agar terarah dan berkelanjutan.salah satunya adalah coaching supervise akademik,yaitu membuka seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya.

Coachin didifinisikan sebagai sebuah peoses kolaborasi yang focus pada solusi, berorentasi pada hasil tersistematis


Mulai dari diri
Eksplorasi konsep
Ruang kolaborasi
Hari ini Jum'at tanggal 4 Nopember 2023 kita ketemu di Rukol sesi 1
Modul 2.3 ( Coaching untuk Supervisi Akademik) 
Ruang kolaborasi Modul 2.3 - Sesi Latihan

Klas A jam 12.30 - 15.30
Klas B jam 16.00- 19.00

Skenario:
Pembukaan : 5 menit
Penjelasan Tujuan : 10 mnt
Review Pembljr: 20 menit
Penjelasan kegiatan : 10 mnt
Latihan coaching : 60 mnt
Refleksi diri coaching: 40 mnt
Refleksi aktifitas : 25 menit
Penutupan foto : 10 mnt

Semoga lancar dalam bimbingan Alloh. 

Terima kasih walsm. Wwb


2.3.a.4.3. Eksplorasi Konsep - TIRTA Sebagai Model Coaching
untuk bereksplorasi secara mandiri mengenai konsep coaching di konteks pendidikan dan komunikasi yang memberdayakan sebagai salah satu keterampilan dasar coaching. Sekarang, saatnya Anda mempelajari tentang satu model coaching yang akan Anda praktekkan yaitu TIRTA: satu model coaching yang dapat membantu peran coach dalam membuat alur percakapan menjadi lebih efektif dan bermakna.

TIRTA

TIRTA dikembangkan dari satu model umum coaching yang dikenal sangat luas dan telah banyak diaplikasikan, yaitu GROW model. GROW adalah kepanjangan dari Goal, Reality, Options dan Will. Pada tahapan 1) Goal (Tujuan): coach perlu mengetahui apa tujuan yang hendak dicapai coachee dari sesi coaching ini, 2) Reality (Hal-hal yang nyata): proses menggali semua hal yang terjadi pada diri coachee, 3) Options (Pilihan): coach membantu coachee dalam memilah dan memilih hasil pemikiran selama sesi yang nantinya akan dijadikan sebuah rancangan aksi. 4) Will (Keinginan untuk maju): komitmen coachee dalam membuat sebuah rencana aksi dan menjalankannya.

Model TIRTA dikembangkan dengan semangat merdeka belajar yang menuntut guru untuk memiliki keterampilan coaching. Hal ini penting mengingat tujuan coaching yaitu untuk melejitkan potensi murid agar menjadi lebih merdeka. Melalui model TIRTA, guru diharapkan dapat melakukan pendampingan kepada murid melalui pendekatan coaching di komunitas sekolah dengan lebih mudah dan mengalir.

TIRTA kepanjangan dari

T: Tujuan
I: Identifikasi
R: Rencana aksi
TA: Tanggung jawab

Dari segi bahasa, TIRTA berarti air. Air mengalir dari hulu ke hilir. Jika kita ibaratkan murid kita adalah air, maka biarlah ia merdeka, mengalir lepas hingga ke hilir potensinya. Anda, sebagai guru memiliki tugas untuk menjaga air itu tetap mengalir, tanpa sumbatan.
Tugas Anda adalah menuntun atau membantu murid (coachee) menyadari bahwa mereka mampu menyingkirkan sumbatan-sumbatan yang mungkin menghambat perkembangan potensi dalam dirinya.Dengan demikian, bagaimana cara Anda menjaga agar dapat menyingkirkan sumbatan yang ada? Jawabannya adalah keterampilan coaching.

Tujuan Umum
TIRTA dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tujuan Umum (Tahap awal dimana kedua pihak coach dan coachee menyepakati tujuan pembicaraan yang akan berlangsung. Idealnya tujuan ini datang dari coachee)

Dalam tujuan umum, beberapa hal yang dapat coach rancang (dalam pikiran coach) dan yang dapat ditanyakan kepada coachee adalah:

a. Apa rencana pertemuan ini?
b. Apa tujuannya?
c. Apa tujuan dari pertemuan ini?
d. Apa definisi tujuan akhir yang diketahui?
e. Apakah ukuran keberhasilan pertemuan ini?

Seorang coach menanyakan kepada coachee tentang sebenarnya tujuan yang ingin diraih coachee.

Identifikasi
Identifikasi (Coach melakukan penggalian dan pemetaan situasi yang sedang dibicarakan, dan menghubungkan dengan fakta-fakta yang ada pada saat sesi)

Beberapa hal yang dapat ditanyakan dalam tahap identifikasi ini adalah:

a. Kesempatan apa yang kamu miliki sekarang?
b. Dari skala 1 hingga 10, dimana kamu sekarang dalam pencapaian tujuan kamu?
c. Apa kekuatan kamu dalam mencapai tujuan
d. Peluang/kemungkinan apa yang bisa kamu ambil?
e. Apa hambatan atau gangguan yang dapat menghalangi kamu dalam meraih tujuan?
f. Apa solusinya?

Rencana Aksi
Rencana Aksi (Pengembangan ide atau alternatif solusi untuk rencana yang akan dibuat)

a. Apa rencana kamu dalam mencapai tujuan?
b. Adakah prioritas?
c. Apa strategi untuk itu?
d. Bagaimana jangka waktunya?
e. Apa ukuran keberhasilan rencana aksi kamu?
f. Bagaimana cara kamu mengantisipasi gangguan?

TAnggungjawab
TAnggungjawab (Membuat komitmen atas hasil yang dicapai dan untuk langkah selanjutnya)

a. Apa komitmen kamu terhadap rencana aksi?
b. Siapa dan apa yang dapat membantu kamu dalam menjaga komitmen?
c. Bagaimana dengan tindak lanjut dari sesi coaching ini?

Model TIRTA
Dengan menjalankan metode TIRTA ini, harapannya seorang guru dapat semakin mudah dapat menjalankan perannya sebagai coach. Gambar model TIRTA berikut ini dapat membantu Anda agar lebih terarah dalam melakukan sesi coaching.



Setelah memahami langkah-langkah proses coaching dalam model TIRTA, mari berefleksi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

1. Dari semua langkah dalam model TIRTA, langkah manakah yang menurut Anda paling menantang? Mengapa?


2. Kendala apakah yang mungkin akan Anda hadapi ketika Anda menggunakan langkah-langkah dalam model TIRTA ketika berupaya melakukan sesi coaching dengan murid Anda di sekolah?

Penerapan( Future)
Dari pembelajaran modul 2.2 2.3 ini saya secara pribadi terilhami untuk mencoba menjadi bagian dari agen perubahan dan dimulai dari diri, rekan , dan komunitas sekolah untuk menjadikan yang terbaik.

Pembelajaran berdeferensiasi yang mengitegrasikan Pendidikan social emosional, juga kopetensi social emosional. Sangatlah berguna dalam melakukan supervise akademik Bersama teman sejawat dan siswa pada khususnya.

Berdasarkan paradigma berfikir coacing yaitu Fokus pada rekan,bersikap terbuka,memiliki kesadaran yang kuat dan mampu melihat peluang, ini merepakan contoh dari budaya positif.mengapa dengan kesadaran yang kuat maka akan menangkap adanya perubahan perubahan yang terjadi.

Saya sangat termotivasi untuk berkolaborasi dengan rekan sejawat dengan untuk menerapkannya di sekolah.
Aksi nyata

Terkait dengan aksi nyata Modul 2.3, mengingat waktu pembelajaran tinggal 3 hari ini ( Rabu Kamis Jumat)  sempatkan untuk membuat video aksi nyata tentang Coaching setidaknya ada 3 video yang harus panje buat dan video tersebut harus dipadukan serta diyoutubekan karena tgl 27 sampai tgl 1 anak-anak melaksanakan tes akhir sumatif.
Semoga bisa memahami ketiga membuka tugal di modul 2.3 
1. Video pra observasi 
Antara CGP dan teman sejawat terkait rencana pembelajaran 
2. Video observasi ketika pelaksanaan pembelajaran 
3. Video pasca observasi 
Refleksi pembelajaran 

Semua bisa berjalan dengan lancar.
Saya lomba pidato bahasa Jawa dapat juara 3 , kebetulan juara 1 adalah Guru Bahasa Jawa dari SMP Negeri 02 Karangpandan dan juara 2 dari guru bahasa SMA Negeri Karangpandan. Pengalaman yang luar biasa untuk saya mendapat kesempatan belajar dengan beliau-beliau yang hebat.


Aksi Nyata Modul 2.3

 

Bukti Karya PMM



Tidak ada komentar:

Berkunjung ke rumah Bu Fasilitator dan Pak Pendamping Praktik

Hari ini Senin tanggal 15 April 2024 Saya bersama teman-teman berkunjung ke rumah Bu Fasilitator ibu Sudarsi, S.Pd., M.Pd dan pak PP Bapak H...