Senin, 21 Februari 2022

resume ke 15 Konsep Buku Non Fiksi

Bapak/Ibu, berhubung Pak Dail dalam perjalanan acara malam ini,  langsung sambut kehadiran Narasumber kita malam ini. Kepada Ibu Musiin, M.Pd.


Ibu Rosminiyati menggantikan moderator mewakili bpk Dail Semoga kegiatan menulis ini menjadi berkah bagi kita semua di masa pandemi Covid-19 yang juga belum reda dan menjadi penguat iman dan imun tubuh. Semoga ilmu yang kita peroleh malam ini bermanfaat dunia akhirat.
Bapak Ibu, supaya ada di satu frekuensi, Frekuensi Menulis.
Selamat malam Bapak Ibu penulis hebat, peserta kelas menulis Om Jay gelombang 23 dan 24. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Om Jay dan Mas Moderator yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk berbagi sedikit ilmu dan berdiskusi dengan Bapak Ibu
Beliau adalah alumni kelas menulis seperti halnya Bapak Ibu saat ini. Di awal beliau ikut kelas menulis saya juga belum memiliki blog, beliau berangkat dari nol. Tidak pernah bermimpi untuk bisa menulis buku, namun ternyata kelas menulis Om Jay menjadi pembuktian bahwa TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN. Kata Prof Rhenaldi Kasali, kalau kita berpikir secara Opportunity Based, akan selalu yakin ada pintu di tengah tembok rintangan. Menulislah setiap hari, maka keajaiban akan datang.
Om Jay selalu memotivasi kita semua untuk Menulis Setiap Hari di Blog.
Deretan buku-buku di rak tengah adalah karya alumni gelombang 8 yang berhasil masuk ke penerbit mayor, Penerbit Andi.
Beliau telah berhasil mengalahkan ketakutan dari diri sendiri. Ketakutan itu ternyata merendahkan potensi beliau untuk menulis
Ada keyakinan Bapak Ibu hebat yang ada di kelas ini pasti juga mampu menjadi PEMENANG DENGAN MENERBITKAN TIDAK HANYA 1 buku namun puluhan buku.
Di kelas ini Bapak Ibu didampingi orang-orang hebat yang Insha Allah akan mengantar Bapak Ibu menerbitkan buku. Beliau-beliau yang ada di kelas ini adalah mentor-mentor. Bapak Ibu yang luar biasa, ketakutan yang rasakan ketika menulis buku adalah sebagai berikut:
1. Takut tidak ada yang membaca.
2. Takut ssalah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.
3. Merasa karya orang lain lebih bagus.
Ketakutan itu yang sering kali membuat saya merasa konyol dengan hanya duduk berjam-jam di depan laptop, namun tidak menulis apapun.
 Akhirnya beliau singgah di Kelas menulis Om Jay dan bertemu dengan banyak penulis pemula dan pemateri hebat, salah satunya adalah Prof Eko. Dan cahaya untuk berkarya berasal dari diri sendiri. Beliau awalnya yang minder untuk menulis, menjadi berani untuk menulis. Kegiatan menulis ternyata sangat menyenangkan.
Kekuatan menulis ini akan menjadi sangat berarti ketika Bapak Ibu ingin menjadi salah satu bagian dari Program Guru Penggerak.
Akhirnya beliau singgah di Kelas menulis Om Jay dan bertemu dengan banyak penulis pemula dan pemateri hebat, salah satunya adalah Prof Eko. Dan cahaya untuk berkarya berasal dari diri sendiri.Beliau  yang minder untuk menulis, menjadi berani untuk menulis. Kegiatan menulis ternyata sangat menyenangkan. Bapak ibu jangan sampai menjadikan kegiatan menulis, sebagai contoh menulis resume kelas Om Jay menjadi sebuah mimpi buruk

Bapak Ibu penulis hebat.
Prof. Eko saya ibaratkan sebagai seorang Master Chef yang memberi kita banyak pilihan bahan masakan yang bisa kita olah menjadi berbagai jenis hidangan. Pilihannya ada pada diri masing-masing peserta. Bahan masakan yang disediakan Prof Eko, bisa kita peroleh di Prof EKOJI Channel. Seperti yang disampaikan Prof Eko, Bapak Ibu bisa menulis sesuai dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita, atau sesuatu yang dikuasai dan dicintai

Do what you love and love what you do.
Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dimiliki adalah bentuk buku yang ada di dalam diri kita yang belum dikeluarkan. Beliau memiliki buku, Bapak Ibu juga memiliki buku, NAMUN buku tersebut MASIH belum lahir.
Poynter, menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula,
judulnya Is There A Book Inside You? Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. Berapa ratus purnama telah kita lalui, berapa banyak kejadian entah itu pahit atau manis mengukir perjalanan hidup kita. Jadi, semua tergantung pada individu masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak. 
Atau hanya dikeluarkan dalam bentuk pengajaran di kelas-kelas saja atau hanya dalam bentuk obrolan atau cerita kepada anak cucu saja, yang tidak meninggalkan jejak keabadian.

Bapak Ibu yang hebat, menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian bahasa menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa, menulis adalah keterampilan yang dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara, semudah bergosip . Justru tantangannya ada karena sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir CINTA MENULIS.
Sebelum menulis buku, Bapak ibu harus menemukan alasan kuat mengapa ingin menjadi penulis.

Alasan beliau ingin menjadi penulis adalah sebagai berikut:
1. Mewariskan ilmu lewat buku.
2. Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.
3. Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.

Apakah kutipan ini masih relevan di era digital saat ini? Di era Tik Tok, You Tube, dan Instagram Kekuatan youtuber hebat, selegram terkenal,salah satunya adalah komunikasi. Komunikasi bisa dibangun jika kita pandai merangkai kata dan kalimat.
Bagaimana dengan ini Bapak Ibu?
Kak Ros setujukah dengan kutipan ini. Kutipan ini membawa pesan menulislah jika engkau ingin dikenal orang banyak.
Keinginan kuat ternyata mengantarkan ke hukum tarik menarik di alam semesta ini. Hukum Tarik-Menarik dalam rahasia alam ini mengatakan bahwa kemiripan menarik kemiripan. Pikiran menjadi penulis mengantarkan beliau mengikuti kelas-kelas menulis (salah satunya kelas Om Jay dan tantangan menulis selama 1 minggu bersama Prof. Eko.
Kalau kita berpikir untuk menulis buku maka akan lahir buku. Kalau kita berpikir kegagalan, maka yang tersisa hanya kekecewaan.
Bapak Ibu penulis hebat,malam ini kita membahas buku nonfiksi. Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:
1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) 
Contoh: Buku Pelajaran
2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.
Contoh: Buku Panduan
3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)
Pola yang saya pakai dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster. 
Proses penulisan buku terdiri dari 5 langkah, yakni
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan

Langkah Pertama
 Pratulis
1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka


Langkah Pertama
 Pratulis
1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka
Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.
Pilihlah tema yang Bapak Ibu kuasai dan Bapak Ibu cintai.
Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya 
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku
Jika ide itu datang segera ditulis, karena ide itu mudah datang dan juga mudah pergi.
Tema yang saya angkat di buku saya adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa, mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020
Referensi berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet.

Pada saat saya menulis buku ini, kita sedang dalam situasi lockdown. Saya hanya duduk manis di rumah.

Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.
1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2. Keterampi lan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak bal i ta hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan

Tahap berikutnya membuat kerangka.Kerangka ini saya ajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet
BAB 2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial
BAB 3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet +62

Pak Yulius juga merupakan alumni gelombang 8 dan beliau yakin beliau juga akan memberikan materi kepada Bapak Ibu. Langkah beliau sangat mujarab untuk menulis sebuah buku.

Dengan mengikuti langkah beliau, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis.

Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, saya mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be)

Anotomi Buku
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis


Langkah kedua
Menulis Draf
1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

Langkah ketiga
Merevisi Draf
1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
2. Memeriksa gambaran besar dari naskah

Langkah keempat 
Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)
1. Ejaan
2. Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan fakta
5. Legalitas dan normal

Apa tidak ada hambatannya? Pasti banyak Bapak Ibu. Kalau mulus-mulus saja, tidak ada ceriitanya

Cara mengatasi Hambatan-hambatan dalam menulis 
1. Hambatan waktu
2. Hambatan kreativitas
3. Hambatan teknis
4. Hambatan tujuan
5. Hambatan psikologis

Banyak cara mengatasi hambatan untuk menulis. Solusi itu ada di diri kita sendiri.

1. Banyak membaca
2. Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.
3. Disiplin menulis setiap hari.
4. Pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis lagi (kebetulan saya hobi memasak)
Masih banyak solusi yang saya yakin Bapak Ibu lebih hebat dari saya.

Demikian sharing pengalaman dari saya. Semoga ilmu yang sedikit ini bisa membantu Bapak Ibu menaklukkan tantangan untuk menulis buku non-fiksi.


P1 :
sering kali menulis fiksi itu susah bagi saya terutama dalam hal tanda2 baca, bagaimana menyikapi hal ini? 
N
Menurut saya Bu Umi menulis saja terus sampai selesai, jangan sampai berhenti hanya karena faktor tanda-tanda baca. Setelah selesai, bisa minta bantuan teman misalkan guru Bahasa Indonesia untuk membatu mengedit tulisan. Kita serahkan ke ahlinya.
Teman kita juga pasti akan senang karena nanti di sampul buku tertulis nama beliau sebagia editor, Kita senang, beliau juga senang dan buku kita juga terbit. Semangat melahirkan buku Bu Umi.

P2 : 
Prof. Eko Indrajit di Februari Romantis. Judul sudah diterima, kesulitan saya sekarang adalah dalam mengisi urutan bab dan sub judul bab. Bab 1 itu tentang apa, kedua, ketiga dan seterusnya. Takut salah karena tidak memiliki pengalaman dan rasa kurang percaya diri. Kemudian kesulitan juga mencari literatur. Mohon pencerahannya
N
Selamat telah ikut tantangan Prof Eko, bergerak terus dan pantang mundur sebelum terbit buku.
Untuk mengatasi kesulitan tersebut dengan banyak membaca materi-materi yang sesuai judul yang ibu ajukan. Dengan banyak membaca, pasti akan muncul ide. Di saat ide muncul segera tuliskan.
Selain membaca, Bu Umi bisa menyaksikan konten-konten di you tube. Insha Allah pasti akan timbul ide untuk menulis isi buku tersebut secara lengkap. Konten-konten di you tube banyak sekali yang memberi kita ide dan sifatnya kekinian.
P 3 : 
Mada dari Bali. Saya BM 24, baru mau tanya bunda, Dari Cv bunda ada buku : 
1. Digital Brochure Mengasah Kemampuan Menulis dan Jiwa Kewirausahaan Gen Z
2. Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda melalui Literasi (Karya bersama Prof Eko)
3. Selaksa Hikmah dari Tarokan (Karya bersama siswa-siswa)
4. Ukir Prestasi dan Tebar Inspirasi ( Antologi Kisah Guru Lejitkan Potensi Siswa)
5. Cergam Panji Asmarabangun and Dewi Sekartaji
6. Modul Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Kelas IX.
7. Menulis Artikel populer di majalah online
Pertanyaannya : Dari tujuh buku tersebut mana yang paling laku?

Surat Cinta Guru utk Presiden Jokowi
Ayo yang bertanya dapat buku : E-Book dariku
Terima kasih Kak Mada dari Bali yang luar biasa. Yang nomer 2, terus terang karena ada nama besar Prof Eko di buku tersebut.
P4 :
Ijin bertanya : Pada tahalan pra tulis ada tahapan membuat mind Mapping. Mohon dijelaskan, bagaimana cara membuat mind mapping tersebut dan bentuk kongkritnya seperti apa ?

Yang bertanya akan dapat E-Book buku : SURAT CINTA GURU UTK PRESIDEN JOKOWI
 Wa alaiku salam Wr. Wb. Selamat malam Ibu Lely dari Banjarnegara. Mind mapping adalah membuat peta konsep.
 Peta konsep ini semacam kerangka tulisan atau bentuk awal dari tulisan kita. Peta konsep ini berisi ide utama, ide pendukung, sumber data, bentuk data yang kita tampilkan dll. Jadi ini mendodriong kita untuk berkreasi mengembangkan ide kita.
 P5 :
Saya Ramadany Puspita Sari dari Surabaya. Saat membuat cerita jika sudah ditentukan Temanya saya dengan mudah menjabarkan menjadi cerita tetapi saya kesulitan membuat judul...saya ingin judul yang menarik sehingga pembaca penasaran....mohon bimbingannya
Saya pernah membaca buku dengan judul Normal is Boring. Judul itu menggambarkan sesuatu yang anti mainstream. Pembaca pasti tertarik karena kalimat normal is boring. Judul itu menggambarkan isi cerita. Supaca pembaca itu tertarik, buatlah judul itu semenarik mungkin, mudah diingat dan menggambarkan isi dari buku itu.
Yang perlu diingat jangan sampai judul tersebut menarik namun menyesatkan, artinya antara judul dan isi tidak sesuai.
P6 :Bagaimana untuk menghilangkan rasa tidak percaya diri serta mengembangkan ide untuk menjadi tulisan yang bagus dan manfaat?
Rasa percaya diri dan minder itu datangnya dari diri kita sendiri. Nomer satu buku yang ditulis terbit dahulu. Dengan terbit sebuah buku akan memupuk rasa percaya diri untuk menulis lagi.
Ide yang datang harus kita kembangkan supaya bermakna, caranya dengan banyak membaca dan melihat fenomena yang terjadi saat ini. Kita harus pandai mengaitkan peristiwa masa lalu dengan kondisi saat ini dan yang akan datang. Tulisan yang terupdate dengan pembaharuan pasti diminati banyak orang dan bermanfaat.
 P7 :
Ijin bertanya ; 
Ada 2 buku yang ibu jadi editornya : 
1. Kaulah Sosok Inspiratif di Hatiku ( Antologi Sosok Inspiratif)
2. Kisah Penyemangat Kalbu (Antologi Penyuluh Agama)
Mana lebih mudah antara nulis bareng Prof Ekoji atau Editor ? Dan mana yang lbh bikin ibu enjoy?
Mana yang lebih menarik? Semua proses bagi saya selalu menarik, karena setiap momen yang ada tidak akan datang 2 kali. Kita nikmati semuanya. Ketika menulis buku kita harus pandai menuangkan ide agar ide tersebut menarik pembaca. Kita harus bisa membangun jembatan antara kita penulis dan pembaca melalui tulisan. Jika kita menjadi editor kita harus bisa menerjemahkan makna yang ditulis penulis. Tulisan bagus namun tidak mengurangi makna yang ingin disampaikan penulis.

P8: 
Assalamu'alaikum w.w.
Mohon izin Bu Musiin ..salam kenal ternyata ngajarnya di SMPN 1 Tarokan Kediri..dekat dengan rumah ibu sy di Kedungombo Tanjunganom Nganjuk.
Sy ingin bertanya suka duka menjadi penulis terutama saat menulis buku bersama Prof Ekoji. Kendala apa yg terbesar yg ibu rasakan?
Berkaitan dgn Pembuatan buku Non-fiksi, lalu dikaitkan dgn Materi2 di Channel nya Prof Ekoji, tentunya kudu banyak referensi..bagaimana cara mendapatkan referensi yg berbahasa Indonesia tp sesuai dgn materi yg akan kita pilih di channel itu? .
N
Tantangan menulis bersama Prof Eko adalah mengembangkan ide tulisan kita. Silakan buka channel Prof Eko, pilih materi yang menarik dan sesuai dengan minat kita. Langkah selanjutnya cari referensi sesuai dengan materi yang disampaikan Prof Eko sebanyak-banyaknya.Ide-ide itu akan menarik jika dihubungkan dengan yang terjadi saat ini di sekitar kita. Refernsi banyak kita dapatkan di internet atau juga bisa berkunjung ke toko buku. Di Kediri ada toko Gramedia yang bisa digunakan untuk wisata literasi. Semoga tetap semangat. 

P9 : 
Seperti yang dikatakan ibu Musiin : mengalahkan diri sendiri adalah kunci dalam menghasilkan karya tulisnya. 
Di atas juga sudah dikatakan bahwa motivasinya mewariskan ilmu, melihat karya di pajang di toko buku dan sekaligus sebagai pengembangan profesi guru.
Pertanyaan saya:
1. apakah semudah itu ibu langsung meloncat dan berkarya sehingga menjadi pemenang yaitu berhasil membuat buku seminggu bersama Prof Eko atau memang sudah ada modal khusus. Apa itu?
2. Saya juga ikut tantangan Prof Eko. Namun ada ketakutan saya dalam melengkapi data termasuk referensi. 
Ada beberapa link yang bisa saya cari. Apakah cukup itu? Kalau buku fisik, jujur di daerah kami masih kurang. 
Terimakasih pak Dail yang mengirim pertanyaan ini. Terimakasih Bu Musiin atas motivasinya.
Salam dari Praya Lombok 

P10 - p15 nanti di jawab juga
siaran tunda besok.
Selamat malam Pak Frans. Betul sekali, saya tidak lantas tiba-tiba menjadi pandai menulis dalam 1 minggu. Sebelumnya saya memang suka menulis karena saya suka membaca. Membaca dan menulis itu korelasinya sangat kuat. Dengan membaca kita berlatih untuk kritis dan kreatif. Saya suka menulis namun tidak saya cetak menjadi buku. Momen di kelas Om Jay adalah batu loncatan untuk tampil menjadi pemenang mengalahkan ketakutan dari dalam diri
Di internet banyak sekali artikel, e book, jurnal online yang bisa diunduh secara gratis. Bapak juga bisa menggunakan Mendeley, software pengelola referensi untuk memperkaya tulisan Bapak.
Surat kabar juga banyak yang terbit secara online, itu juga bisa digunakan untuk referensi.
Setelah hujan pasti akan terbit pelangi yang indah. Ayo semangat dari Lombok.
Ketika buku itu terbit di tengah keterbatasan pasti akan menjadi sesuatu yang luar biasa untuk episode perjalanan hidup kita.
Bagaimana kita akhiri dulu ya.
Closing statemennya silahkan Bun
Tiap kesempatan yang diambil adalah sebuah kesempatan untuk menang.
Kesempatan yang kecil seringkali merupakan permulaan kepada usaha yang besar
Bapak Ibu kesempatan menulis dengan Prof Eko tidak akan datang 2 kali. Tiap kesempatan yang diambil adalah sebuah kesempatan untuk menang. Kesempatan yang kecil seringkali merupakan permulaan kepada usaha yang besar
Mari kita menjadi PEMENANG DAN MENGUKIR NAMA KITA SEBAGAI BAGIAN DARI SEJARAH PERADABAN MANUSIA.
Jadi pemenang dalam kancah peradaban.
Saya mohon maaf jika ada tutur kata yang kurang berkenan dan tidak semua jawaban saya menyenangkan Bapak Ibu.
Semoga pertemuan ini menjadi ajang silaturahmi yang membawa keberkahan bagi kita semua.  
Semoga bermanfaat dan kita makin pede bikin buku solo
bikin kerangka karangan dan judulnya buat yang mewakili daftar isi
kalahkan rasa malas dan tidak pede... karena setiap tulisan akan menemukan takdirnya
ketemu pembacanya
SEMANGAT, DAN SALAM LITERASI..
Selamat para penanya dapat Buku Kren meski E-Book tetap buku. malah enak bacanya di Laptop besar
nanti para penanya japri ya ada 15 penanya
 *karena 1 alasan*
_sorry_
_sorry karena lama tak berpuisi_
_soalnya hape mati_
_soalnya hape eror lagi_
_karena rusak telah menjangkiti_
_karena beli hape baru harus terjadi_
_maka untuk berpuisi ya harus di jeda lagi_
_harus nungguin hape dari lazada lah_
_dan setelahnya maka berpuisi lagi 

P 10 :
Bagaimana tipsnya agar menulis bisa dilanjutkan setelah daftar isi sudah ada, dari mana mulai kita berangkat untuk menuju tetap menulis, saya di sini terkendalanya Bu? Mohon penjelasannya agar saya bisa berlanjut ke tahap berikut
Kadang malas untuk menulis datang, waktu ide muncul ada pekerjaan yang harus diselesaikan pula. Jadi bagaimana mengatasi hal ini.
Selanjutnya bagaimana mencari referensi untuk bahan menulis sementara perpus jauh dari posko. Bagaimana cara untuk mencari referensi lewat internet maaf Bu pertanyaannya agak beda dari yang lain

P11 : 
Menurut penjelasan ibu bahwa ide yang menarik didapatkan dari imajinasi, sedangkan kita ketahui bahwa buku nonfiksi adalah tulisan berdasarkan fakta. 

P12
Untuk penulisan buku panjenengan tentang Literasi Digital Nusantara apabila dilihat dari kerangkanya, apakah juga menggunakan 5W+ 1 H, dibab mana saja 5W+1H tsb

P13 :
Assalaamu'alaikum bu. Izin bertanya bu. 
Saya yandri novita sari asal padang. 
Yang menjadi pemikat agar buku kita banyak di minati dan dibaca orang apa ya bu?

P14 :
1.Bagaimana mengatasi, berbicara terkadang lebih mudah dari menulis. 
2. Bagaimana memudahkan penulis untuk menuangkan ide dalam menulis buku non fiksi.
3. Bagaimana menggabungkan teori yang dikutip dalam tulisan.
P15
Motivasi apa yang paling bikin ibu bersemangat utk menulis dan terus berkarya ?
Pertanyaannya, masalah yang dialami oleh semua penulis. Bingung, terjebak mulai dari mana, misalkan sudah menulis, terkadang macet. Itu wajar, tidak apa apa, dinikmati. Kalau ibu sudah membuat kerangka, lanjutkan menulis berdasar kerangka tersebut. Bagaimana cara kita mencari referensi? Banyak sekali artikel, makalah, e book di internet yang bisa kita unduh, namun ketika kita menulis untuk bahan buku kita, kita harus menulis sumbernya. Seperti yang saya gunakan katakan ide itu cepat datang namun juga cepat hilang, makanya ketika ide itu datang segera dituliskan, meski itu di selembar kertas. Terus menjaga semangat dan tetap melanjutkan yang sudah dimulai. Good luck
P11. Selamat pagi Bu Rismaya. Apa kabar Pangkalpinang. Salah satu ide untuk menulis buku non-fiksi adalah imajinasi. Imajinasi ini artinya berdasarkan pemikiran-pemikiran, gagasan-gagasan yang tentu saja berdasarkan fakta dan angka. Dengan berimajinasi, kita akan bebas mencari solusi dari suatu permasalahan. Imajinasi ini akan mempunyai makna jika didukung oleh data yang akurat, misalnya infografis, grafik, hasil penelitian dll. Semangat berkarya.
P12 Selamat pagi Ibu Zunnurin dari Pasuruan. Apa kabar Ibu, semoga selalu sehat ya. Terima kasih atas pertanyaannya. 5 W + 1 H adalah metode dari Rudyatd Kipling, penulis dari Inggris. Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi secara kaya dan mendalam. Informasi ini bisa diperoleh dari berbagai sumber yang bisa dipertanggungjawabkan. Tentu saja, saya menggunakan metode ini dalam buku saya. Di mana letaknya? Di semua bab dari buku, saya menggunakan metode tersebutπŸ™
P13 Wa alaikum salam, selamat pagi dan semangat pagi Ibu Yandri. Apa yang menjadi pemikat agar buku kita banyak diminati? Mengutip dari pendapat Pak Joko Mumpuni Penerbit Andi, salah satu cara untuk mengetahui minat pasar adalah dengan menggunakan Google Trends. Google Trends adalah layanan dari Google yang menyediakan data dan grafik untuk rentang waktu tertentu mengenai popularitas yang sedang terjadi di halaman pencarian Google. Data ini bisa digunakan untuk mengukur minat orang di seluruh dunia, atau di suatu negara. Kita juga bisa menggunakan data yang sedang trending di media sosial, misalnya di Twitter, You Tube atau lainnya.
P14. Wa alaikum salam Ibu Maria dari Jakarta. Kalau memang Ibu Maria lebih mudah berbicara daripada menulis, Ibu bisa menggunakan berbagai aplikasi yang mengubah bahasa Lisa menjadi bahasa tulis, contohnya Live Transcribe, Speechnote, Google Keyboard, Notulite. Hasil dari tulisan tersebut kemudian kita baca dan kita edit agar menjadi bahasa tulis yang bagus. Ibu Maria di era sekarang ini kita dipermudah oleh teknologi yang berkembang tiap detik di seluruh dunia. Oleh karena itu, mari mewujudkan mimpi kita menjadi nyata. Semangat ya. Saya tunggu karya emasnyaπŸ‘πŸ‘πŸ‘
P15 Untuk menggabungkan teori dalam tulisan dengan menuliskan teori yang kita gunakan dan kita cantumkan sumber teori tersebut. Jika satu teori belum kuat untuk mendukung argumen kita, kita bisa menggunakan lebih dari satu teori. Agar teori tersebut sesuai, kita harus membaca secara utuh teori yang kita ambil, jadi jangan setengah setengah agar tidak menimbulkan polemik.
[19/2 21.00] Dail Ma'ruf Al Azhar Serang: P15. Motivasi yang membuat selalu bersemangat adalah bentuk rasa syukur kita karena diberi rejeki sehat dan diberi kesempatan mengalami pengalaman yang luar biasa. Pengalaman ini bisa menjadi inspirasi untuk diri sendiri dan orang lain untuk menerima dan berbagi. Pengalaman yang kita miliki belum tentu dimiliki oleh orang lain, begitu juga sebaliknya. Dengan take and give, kita akan menjadi semakin kaya. πŸ™πŸ™πŸ™πŸ™

Tidak ada komentar:

Berkunjung ke rumah Bu Fasilitator dan Pak Pendamping Praktik

Hari ini Senin tanggal 15 April 2024 Saya bersama teman-teman berkunjung ke rumah Bu Fasilitator ibu Sudarsi, S.Pd., M.Pd dan pak PP Bapak H...