Dihukum
oleh Penghargaan
“Saat
kita berulang kali menjanjikan hadiah kepada anak-anak agar berperilaku
bertanggung jawab, atau kepada seorang murid agar mempelajari sesuatu yang
baru, atau kepada seorang karyawan agar melakukan pekerjaan yang berkualitas,kita
sedang berasumsi mereka tidak dapat melakukannya, atau mereka tidak
akan memilih untuk melakukannya.”
(Alfie Kohn)
Alfie Kohn (Punished by Rewards, 1993,
Wawancara ASCD Annual Conference, Maret 1995) mengemukakan
baik penghargaan maupun hukuman, adalah cara-cara mengontrol perilaku seseorang
yang menghancurkan potensi untuk pembelajaran yang sesungguhnya. Menurut Kohn,
secara ideal tindakan belajar itu sendiri adalah penghargaan sesungguhnya.Kohn
selanjutnya juga mengemukakan beberapa pernyataan dari hasil
pengamatannya selama ini tentang tindakan memberikan penghargaan yang nilainya
sama dengan menghukum seseorang.
Pengaruh Jangka Pendek
dan Jangka Panjang
o Penghargaan efektif jika kita menginginkan
seseorang melakukan sesuatu yang kita inginkan, dalam jangka waktu pendek.
o Jika kita menggunakan penghargaan lagi, dan
lagi, maka orang tersebut akan bergantung pada penghargaan yang diberikan,
serta kehilangan motivasi dari dalam.
o Jika kita mendapatkan penghargaan untuk
melakukan sesuatu yang baik, maka selain kita senantiasa berharap mendapatkan
penghargaan tersebut lagi, kita pun menjadi tidak menyadari tindakan baik yang
kita lakukan.
Penghargaan Tidak
Efektif
o Suatu penghargaan adalah suatu benda atau
peristiwa yang diinginkan, yang dibuat dengan persyaratan: Hanya jika Anda
melakukan hal ini, maka Anda akan mendapatkan penghargaan yang diinginkan.
o Jika saya mengharapkan suatu penghargaan dan
tidak mendapatkannya, maka saya akan kecewa dan berkecil hati, serta
kemungkinan lain kali saya tidak akan berusaha sekeras sebelumnya.
o Jika kita memberikan seseorang suatu
penghargaan untuk melakukan sesuatu, maka kita harus terus menerus memberikan
penghargaan itu jika kita ingin orang tersebut meneruskan perilaku yang kita
inginkan.
o Orang yang berusaha berhenti merokok, atau
orang yang berusaha diet menguruskan badan bila diberikan penghargaan hampir
pasti tidak berhasil.
Penghargaan Merusak
Hubungan
o Ketika seorang diberi penghargaan atau dipuji
di depan orang banyak, maka yang lain akan merasa iri, dan sebagian dari mereka
akan tidak menyukai orang yang diberikan penghargaan tersebut.
o Jika seorang guru sering memberikan
penghargaan kepada murid-muridnya, besar kemungkinan murid-muridnya termotivasi
hanya untuk menyenangkan gurunya. Mereka tidak akan bersikap jujur kepada guru
tersebut.
o Penghargaan menciptakan persaingan di dalam
kelas, dan persaingan menciptakan kecemasan.
o Mereka yang percaya bahwa mereka tidak
memiliki kesempatan untuk mendapatkan penghargaan akan berhenti mencoba.
o Penghargaan Mengurangi Ketepatan
o Riset I: Dalam sebuah percobaan, sekelompok anak laki-laki berusia
sekitar 9 tahun diminta untuk melihat gambar-gambar wajah yang ditampilkan di
layar, dan mereka harus memberitahukan jika wajah-wajah tersebut sama atau
berbeda. Gambar-gambar tersebut hampir sama. Beberapa dari mereka diberi
penghargaan (dalam bentuk uang) pada saat mereka memberikan jawaban benar,
sementara sebagian yang lain tidak.
o Hasil: Anak laki-laki yang dibayar membuat
lebih banyak kesalahan.
o Riset II: Anak-anak diminta mengingat kata-kata tertentu, kemudian
mereka diminta mengambil kartu yang berisi kata-kata yang diingat tersebut
setiap kali muncul. Beberapa anak diberikan permen setiap mereka memberikan
jawaban yang benar, dan sebagian yang lain hanya diberitahu saja bila jawaban
mereka benar.
o Hasil: Anak-anak yang mendapatkan permen
jawabannya banyak yang tidak tepat dibandingkan anak-anak yang hanya diberitahu
jawabannya benar.
o Penghargaan Menurunkan Kualitas
o Pengamatan dilakukan pada sekelompok mahasiswa/i
yang sedang kerja praktik di sebuah surat kabar universitas; saat itu mereka
sedang belajar menuliskan sebuah artikel tentang sebuah judul berita utama.
Seiring waktu mahasiswa/i tersebut semakin mampu bekerja dengan cepat.
Kemudian, ada beberapa mahasiswa/i yang dibayar untuk setiap judul berita utama
yang mereka mampu hasilkan, dan setelah beberapa lama mahasiswa/i yang dibayar
ini hasil kinerjanya berhenti berkembang. Mereka yang tidak menerima bayaran
terus berupaya mengasah diri menjadi lebih baik.
Penghargaan Mematikan
Kreativitas
o Murid-murid diminta berpikir mengenai hadiah
atau penghargaan yang bisa mereka dapatkan bila berhasil menulis sebuah puisi.
Kreatifitas kelompok murid-murid ini menjadi berkurang, dibandingkan dengan
yang tidak diberitahukan tentang hadiah yang bisa mereka terima.
o Penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan seni
atau sebuah penulisan cerita menjadi kurang kreatif bila dijanjikan sebuah
hadiah/penghargaan.
o Dalam tugas-tugas memecahkan masalah, para
murid memakan waktu lebih lama dan memberikan jalan keluar kurang kreatif, saat
mereka dijanjikan suatu penghargaan.
Penghargaan Menghukum
o Penghargaan ‘menghukum’ mereka yang tidak
mendapatkan penghargaan. Misalnya dalam sistem ‘ranking’. Mereka yang
mendapatkan ranking kedua akan merasa paling ‘dihukum’.
o Memberikan penghargaan dan hukuman adalah hal
yang sama, karena keduanya mencoba mengendalikan perilaku seseorang.
o Karena orang pada dasarnya tidak suka
dikendalikan, dalam jangka waktu lama, penghargaan akan terlihat sebagai hukuman.
o Jika suatu penghargaan diharapkan, namun Anda
tidak mendapatkannya, Anda akan merasa dihukum.
Motivasi dari Dalam
Diri (Intrinsik)
o Saat seorang anak belajar untuk pertama kali,
menggabungkan huruf-huruf dan kata-kata, serta menyadari bahwa ia dapat
membaca, timbul pijar di matanya dan sebuah senyuman di wajahnya. Anak tersebut
begitu gembira bahwa ia telah mempelajari dan menguasai suatu keterampilan
baru. Kesadaran akan kemampuannya bahwa ‘dia’ sudah dapat membaca, sesungguhnya
sudah merupakan sebuah penghargaan.
o Jika kita memberikan penghargaan kepada
seorang anak pada saat dia sedang merasa bangga dengan pencapaiannya sendiri,
maka kita akan mengambil kegembiraan yang saat itu sedang dirasakan secara
alamiah.
PAGE
13
Penghargaan
pasti mempunyai sisi positif dan negatif. Sebagai seorang guru dapat menerapkan
penghargaan di dalam kelas sebagai wujud apresiasi kita terhadap murid. Apabila
tidak ingin menimbulkan rasa iri terhadap murid yang lain kita bisa memberikan
apresiasi/penghargaan meskipun bentuknya berbeda. Hal itu merupakan salah satu
wujud penerapan keadilan terhadap murid. Pemberian penghargaan dan apresiasi
terhadap murid bisa meningkatkan motivasi mereka untuk belajar.
NUNUNG FIKA HERAWATI EFENDI noted on Dihukum oleh Penghargaan
Penghargaan
pasti mempunyai sisi positif dan negatif. Sebagai seorang guru dapat menerapkan
penghargaan di dalam kelas sebagai wujud apresiasi terhadap murid. Apabila
tidak ingin menimbulkan rasa iri terhadap murid yang lain kita bisa memberikan
apresiasi/penghargaan meskipun bentuknya berbeda. Hal itu merupakan salah satu
wujud penerapan keadilan terhadap murid. Pemberian penghargaan dan apresiasi
terhadap murid bisa meningkatkan motivasi mereka untuk belajar.
Page 14Tugas 2.2 (7)
Bacalah kedelapan pembahasan tentang ‘Dihukum oleh Penghargaan’ yang dirangkum
dalam kotak pada halaman sebelumnya. Rangkuman itu berisi pernyataan-pernyataan
atau hasil penelitian yang dikumpulkan oleh pakar pendidikan Alfie Kohn.
Pilihlah dua kotak
yang berisi pernyataan atau hasil penelitian yang paling menarik atau menantang
untuk Anda. Tuliskan tanggapan Anda terhadap pernyataan/hasil penelitian yang
Anda pilih tersebut, kemudian berilah minimal 2 tanggapan atas
jawaban/tanggapan rekan Anda.
1) Jika seorang guru memberikan penghargaan kepada murid,
biasanya akan membawa dampak murid menjadi termotivasi namun terkadang hanya
untuk menyenangkan gurunya. Mereka tidak akan bersikap jujur kepada guru
tersebut. Mereka yang bersikap tidak jujur menghilangkan nilai kebajikan
universal yang seharusnya mereka pegang teguh demi sebuah penghargaan.
2) Mereka yang percaya bahwa mereka tidak memiliki kesempatan
untuk mendapatkan penghargaan akan berhenti mencoba. Padahal ada kemungkinan
kreativitas yang tidak menerima penghargaan lebih muncul dalam kesempatan lain
namun telah terusak penghargaan yang tidak didapatkan.
Page 14
NUNUNG FIKA HERAWATI EFENDI noted on Tugas 2.2 (7)
1)
Jika seorang guru memberikan penghargaan kepada murid, biasanya akan membawa
dampak murid menjadi termotivasi namun terkadang hanya untuk menyenangkan
gurunya. Mereka tidak akan bersikap jujur kepada guru tersebut. Mereka yang
bersikap tidak jujur menghilangkan nilai kebajikan universal yang seharusnya
mereka pegang teguh demi sebuah penghargaan. 2) Mereka yang percaya bahwa
mereka tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan penghargaan akan berhenti
mencoba. Padahal ada kemungkinan kreativitas yang tidak menerima penghargaan
lebih muncul dalam kesempatan lain namun telah terusak penghargaan yang tidak
didapatkan.
Page 15
Restitusi:
Sebuah Pendekatan untuk Menciptakan Disiplin Positif
Bapak Ibu calon guru penggerak, apa yang akan Anda lakukan bila,
- Dalam sebuah acara pesta ulang
tahun, teman Anda memecahkan gelas. Apakah Anda akan membiarkan dia
membayar harga gelas yang dipecahkannya?
- Anda sudah janji bertemu dengan
teman Anda, namun ternyata dia juga memiliki janji penting bertemu orang
lain di tempat lain, dan Anda terpaksa naik taksi untuk menemui teman Anda
di tempat itu, apakah Anda akan meminta teman Anda membayar biaya taksi
Anda menuju ke tempat tersebut?
- Pegawai Anda membuat kesalahan yang
menyebabkan kerugian finansial pada perusahaan, pegawai tersebut
menawarkan untuk bekerja lembur tanpa bayaran, apakah Anda sebagai pemilik
perusahaan akan menerimanya?
Bapak
dan Ibu Calon Guru Penggerak,
Bila
ada seseorang berbuat salah pada Anda, ketika mereka menawarkan sebuah tindakan
untuk memperbaiki kesalahan mereka, kemungkinan besar, jawaban Anda
adalah akan menolak semua tawaran itu, dan akan bilang, tidak usah, tidak
apa-apa. Lupakan saja.
Kebiasaan
kita selama ini, bila ada orang yang berlaku salah pada kita adalah langsung
memaafkan, atau bahkan kita melakukan sesuatu yang membuat mereka tidak nyaman
atau merasa bersalah. Kita cenderung untuk berfokus pada kesalahan daripada
mencari cara bagi orang yang berbuat kesalahan untuk memperbaiki diri. Kita
lebih fokus pada pada cara mereka membayar akibat dari kesalahan mereka
daripada mengembalikan harga diri mereka. Membuat kondisi menjadi impas,
menjadi lebih penting daripada membuat situasi menjadi benar.
Bapak
Ibu guru penggerak,
Sebagai
seorang guru, ketika murid Anda melakukan kesalahan, tindakan mana yang akan
Anda lakukan?
- Menunjukkan kesalahannya dan
memintanya melihat kesalahannya baik-baik
- Mengatakan, “Kamu seharusnya tahu
bagaimana kamu seharusnya bertindak”.
- Mengingatkan murid Anda akan
kesalahannya yang sama di waktu sebelumnya.
- Bertanya padanya, “Kenapa kamu
melakukan sesuatu yang seharusnya tidak kamu lakukan?”.
- Mengkritik dan
mendiamkannya
Kalau
Anda melakukan tindakan-tindakan di atas, mungkin Anda akan membuat murid Anda
merasa menjadi anak yang gagal. Pertanyaannya sekarang, bagaimana
sebaiknya respon kita bila ada murid kita melakukan kesalahan? Mari kita
baca artikel ini.
NUNUNG FIKA HERAWATI EFENDI noted on Restitusi: Sebuah
Pendekatan untuk Menciptakan Disiplin Positif
Restitusi
merupakan proses agar menciptakan kondisi bagi murid dalam memperbaiki suatu
kesalahan mereka, sehingga mereka bisa Kembali dengan karakter yang lebih kuat.
Restitusi bisa membantu murid menjadi lebih mempunyai tujuan, disiplin positif,
dan memulihkan dirinya untuk memperbaiki diri setelah melakukan kesalahan.
Penutup
Demikianlah penjelasan mengenai
motivasi, hukuman dan penghargaan, serta restitusi sebagai upaya-upaya yang
dapat dilakukan dalam membangun budaya positif di sekolah. Tentunya, untuk
mewujudkan hal ini membutuhkan proses yang yang tidak bisa dilakukan dalam
waktu singkat. Selain itu, proses ini juga membutuhkan keterlibatan semua
pemangku kepentingan di sekolah. Jika diperlukan, Bapak/ibu juga dapat
mencermati dan mengunduh bahan bacaan tentang Teori Motivasi, Hukuman dan
Penghargaan, Restitusi pada tautan berikut: 2.2. Teori
Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi
Selanjutnya, silakan lanjutkan untuk mempelajari materi keyakinan kelas.
NUNUNG FIKA HERAWATI EFENDI noted on Penutup
Subhanalloh
semoga usaha literasi yang luar biasa ini membawa hikmah dikemudian hari.
Berikan Kesehatan selalu kepada kami semua ya Alloh Pemberi Segala nikmat yang
luar biasa ini. Siap masuk ke materi selanjutnya. Bismillah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar